Pakistan Ajak Tiongkok Keroyok India

Minggu, 11 Agustus 2019 – 02:31 WIB
Tentara Tiongkok bakal diterjunkan untuk mengamankan demonstrasi di Hong Kong. Foto: Reuters

jpnn.com, ISLAMABAD - Isu Kashmir membuat Pakistan benar-benar naik pitam. Selain mencoba berbagai strategi untuk mengancam India, mereka wadul ke tetangga mereka, Tiongkok. Pemerintahan Imran Khan berharap Tiongkok bisa ikut menekan India untuk mengembalikan keputusan tersebut.

Al Jazeera melansir, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi bertolak ke Beijing untuk membicarakan isu Kashmir. Kunjungan dadakan itu terjadi setelah Tiongkok ikut mengecam aksi pemerintah India mencabut otonomi khusus wilayah Kashmir.

BACA JUGA: Pemandu Jetski Cabuli Turis di Tengah Laut

"Tiongkok adalah negara berpengaruh di level regional. Jadi, saya ingin menjelaskan langkah keji dan inkonstitusional India di Kashmir," ungkap Qureshi.

Tampaknya, Imran Khan sadar. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan seluruh warganya peduli setan dengan pendapat Pakistan. Toh, posisi mereka berseberangan sejak awal terbentuk. Karena itu, semua tekanan dari kubu Khan tak mempan.

BACA JUGA: Kashmir Mikir

BACA JUGA: Arab Saudi, UEA dan Pakistan Bela Tiongkok soal Muslim Uighur Xinjiang

Pakistan telah menembakkan beberapa peluru. Mereka sudah menyatakan bakal mengusir duta besar India, menurunkan level diplomatik, dan menangguhkan semua perdagangan bilateral. Pemerintah Pakistan telah menghentikan pengoperasian kereta Samjhauta Express yang biasa bolak-balik antar dua negara tetangga.

BACA JUGA: Teganya, Tiongkok Hukum Warga yang Pamer Perut Buncit

 

Film-film Bollywood pun sudah diharamkan. "Tidak ada karya sinema yang ditayangkan di layar kaca Pakistan. Drama, film, maupun konten apa pun dari India dilarang di sini," ujar Firdous Ashiq Awan, penasihat pribadi Imran Khan.

Namun, India tak bergeming. Modi menegaskan bahwa keputusan di Kashmir merupakan urusan dalam negeri. Pakistan seharusnya tak ikut campur soal India mengelola daerah kekuasaan mereka. "Pakistan hanya ingin menggunakan otonomi khusus sebagai senjata mereka," kata Modi sebagaimana dilansir Agence France-Presse (AFP).

Modi menyatakan, pencabutan otonomi Kashmir sangat penting bagi India. Sebab, wilayah tersebut dipenuhi kelompok separatis dan teroris. Kondisi itu bakal berubah setelah India menangani langsung tetek bengek di wilayah bekas kerajaan tersebut. "Dengan sistem ini, saya yakin Jammu dan Kashmir akan bebas dari terorisme," tegasnya.

Beberapa hari terakhir, India menangkap sekitar 560 tokoh masyarakat di Kashmir. Mereka terdiri atas profesor universitas, pebisnis, dan aktivis. Itulah yang membuat banyak negara asing mengecam Modi. PBB pun khawatir ketegangan di Kashmir bisa menimbulkan krisis politik atau militer. (bil/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... India Beri Peringatan Keras kepada Pakistan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler