RAMALLAH - Otoritas Palestina di Tepi Barat berjanji akan menghelat pemilu, yang sudah lama tertunda, pada SeptemberLangkah mengejutkan tersebut diduga dipicu oleh berbagai revolusi di bumi Arab dan bocornya gambar kesepakatan damai rahasia dengan Israel.
Pada dasarnya, pemilu bisa membantu mengakhiri dalamnya kesenjangan politik antara pemerintahan Mahmoud Abbas di Tepi Barat dan militan Islam Hamas, yang menguasai Jalur Gaza
BACA JUGA: Iran Serukan Demo Massal
Menanggapi pengumuman rencana pemilu tersebut, Hamas langsung menolak untuk berpartisipasi
Meski demikian, menolak pemilu akan menjadi keputusan tidak populer bagi Hamas, di tengah berkembangnya tuntutan demokrasi di wilayah Timur Tengah
BACA JUGA: Imigran Tunisia Serbu Italia
Hamas sendiri telah menyebut jatuhnya Presiden Hosni Mubarak sebagai kemenangan rakyat Mesir.Buntut dari bocornya dokumen rahasia tersebut, Kepala Tim Negosiator Damai Palestina-Israel, Saeb Erekat, mengundurkan diri Sabtu (12/2)
BACA JUGA: Iran Serukan Demo Masal
Dari dokumen tersebut terungkap bahwa tim negosiator telah menawarkan kelonggaran lebih besar kepada Israel, dalam pertemuan yang diduga dihelat bulan lalu.Ajudan Mahmoud Abbas, Yasser Abed Rabbo, Sabtu (12/2) menyatakan bahwa persiapan untuk pemilu presiden dan legislatif tengah berjalan"Kami menyerukan kepada semua pihak mengesampingkan perbedaan dan fokus pada pelaksanaan pemilu akhir September nanti," ujarnya dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir Associated PressNamun dia tidak menyebutkan tanggal pasti digelarnya pemilu tersebut(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Waspadai Hari Valentine
Redaktur : Tim Redaksi