jpnn.com - JAKARTA- Sebagai partai politik (parpol) baru, NasDem berhasil menarik perhatian sejumlah kalangan, termasuk tokoh-tokoh politik dari partai lain. Tidak sedikit politikus yang menyatakan bergabung menjadi kader NasDem.
”Bagaimana pun juga, walaupun tidak terlalu cepat, NasDem semakin hari mendapat limpahan tokoh dari disiplin ilmu berbeda, dari birokrat, politisi senior, TNI, dan juga kaum muda,” kata Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/10).
BACA JUGA: Siap-siap, Lima Jenis Dokter Spesialis Ini Harus Mengabdi di Daerah Dulu
Diakui bahwa gagasan dan pemikiran restorasi perubahan pada awalnya memang menimbulkan kontroversi. Akan tetap dengan kerja keras para kader, gagasan dan pemikiran tersebut kemudian dapat diterima oleh masyarakat.
”Bahwa tidak sia-sia membawa pemikiran baru yang mungkin kontroversial. Dimana menempatkan gagasan restorasi Indonesia itu tidak mudah,” imbuhnya.
BACA JUGA: KH Ahmad Ishomuddin: Nonmuslim Juga Berhak Jadi Pemimpin
Dikatakan, salah satu strategi yang dilakukan partainya untuk menarik perhatian tokoh-tokoh adalah politik tanpa mahar. Strategis tersebut dinilai sangat efektif untuk mematahkan stigma dimana parpol tidak pernah lepas dari politik transaksional.
”Pandangan masyarakat terhadap parpol semakin tidak sehat, ada sinisme seakan parpol hanya melaksanakan hak dan kekuasannya, tapi lupa untuk mencerdaskan kehidupan warga. Parpol harus bertanggungjawab dengan demoralisasi ini,” tegas Surya.
BACA JUGA: Setelah 13 Hari Diawetkan, Jenazah Korban TKW Ilegal Akhirnya Tiba...
Tak hanya itu, NasDem juga saat ini menjadi incaran para kepala daerah yang ingin berlaga di Pilkada. Seperti saat pelantikan pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Lampung akhir pekan lalu yang dihadiri sejumlah kepala daerah.
Mereka antara lain, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry, Gubernur Kepulauan Riau M Nurdin, Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan.
Hadir pula, Bupati Sidrap Sulawesi Selatan Rusdi Masse, Bupati Bone Bolango Gorontalo Hamim Pou, Wali Kota Batam M Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, dan Bupati Karang Asem (Bali) Ni Mas Sumatri.
Terkait dengan pasangan calon yang akan diusung dalam Pilkada serentak 2017, Surya menyatakan, akan melihat rekam jejak, komitmen, profesionalitas, dan elektabilitas.
”Tapi tidak hanya itu, kita lihat juga, apakah orang itu cocok atau tidak. Kalau dia pintar tapi punya tipu muslihat, bahaya. Koalisi kita terbuka, bahkan kalau ada perseorangan yang bagus akan kita dorong,” tukasnya.
Ditegaskan, calon-calon kepala daerah yang didukung adalah yang memiliki visi misi mengejar ketertinggalan bangsa. ”Kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok,” pungkasnya. (aen/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulusan Dokter Spesialis Harus Setahun Dulu Bertugas di Daerah
Redaktur : Tim Redaksi