PAM Jaya dan Baznas Berkolarasi dalam Pemberdayaan Kaum Difabel di DKI Jakarta

Selasa, 13 Februari 2024 – 11:16 WIB
PAM JAYA melalui Baznas DKI Jakarta memberikan dukungan bagi 5 tenaga pengajar bahasa isyarat dan umum selama 12 bulan di Pesantren Tahfiz Difabel K.H. Lutfi Fathullah. Foto: dokumentasi PAM Jaya

jpnn.com, JAKARTA - Perumda PAM Jaya mendukung sejumlah program bagi disabilitas (difabel) di DKI Jakarta.

Salah satu programnya, yakni bekerja sama dengan Baznas DKI Jakarta untuk pemberdayaan kelompok penyandang disabilitas melalui Difabel Empowerment.

BACA JUGA: Awasi Proyek SPAM, PAM Jaya Gandeng Fakultas Teknik Mesin ITB

PAM Jaya melalui Baznas DKI Jakarta memberikan dukungan bagi lima tenaga pengajar bahasa isyarat dan umum selama 12 bulan di Pesantren Tahfiz Difabel K.H. Lutfi Fathullah.

“Program tersebut akan memberikan kesempatan yang sama kepada para difabel untuk belajar mengaji dan menghafal Al-Quran, yang merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan beragama,” kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin dalam keterangannya, Selasa (13/2).

BACA JUGA: Gelar Khitanan Massal, DWP PAM Jaya Edukasi Air Bersih untuk Anak-Anak Jakarta

Melalui program tersebut, kata Arief, Pesantren Tahfiz Difabel K.H. Lutfi Fathullah diharapkan bisa menjadi tempat yang inklusif dan ramah bagi para difabel.

Selain itu, apresiasi dari PAM Jaya dan Baznas DKI Jakarta juga memberikan dukungan moral dan motivasi bagi pesantren ini.

BACA JUGA: Difabis Hadir di Kantor Pemkot Jakarta Barat, Kafe yang Berdayakan Kaum Difabel

“Dukungan ini dapat memotivasi pesantren dan para pengajar untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi para difabel,” harapnya.

Pemerataan dan kemudahan akses bagi disabilitas juga sangat penting dalam memastikan hak-hak mereka terpenuhi.

Arief menyampaikan pemerataan akses juga diupayakan oleh PAM Jaya dari sisi ketersediaan air perpipaan.

PAM Jaya menargetkan 100 persen cakupan pelayanan pada 2030.

"Insyaallah pada 2030, semua warga Jakarta, tanpa terkecuali, akan bisa merasakan akses air perpipaan, termasuk saudara-saudara kita yang termasuk disabilitas," ujar Arief.

Melalui upaya kolaboratif dari pemerintah, organisasi sosial, dan masyarakat diharapkan akses air bersih dapat diperluas ke seluruh wilayah, termasuk bagi mereka yang memiliki disabilitas. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler