jpnn.com - SURABAYA – Ini menjadi pelajaran untuk tidak buang hajat sembarangan di sungai. Hadi Mulyono, 65, tidak kembali selamanya setelah berpamitan untuk buang hajat di sungai depan Terminal Joyoboyo.
Tubuh warga Sidosermo Gang Malam itu ditemukan 18 jam kemudian dalam kondisi tidak bernyawa. Hadi terakhir terlihat Selasa petang (19/8) ketika mencuci angkot di sekitar Terminal Joyoboyo.
BACA JUGA: Putusan MK tak Ganggu Persiapan Sail Raja Ampat
Sodik, kakak ipar korban, mengungkapkan bahwa saudaranya tersebut mengeluh sakit perut. Karena itulah, dia pamit untuk buang air besar di sungai. ’’Cuma pakaiannya yang ditemukan di dalam angkot,’’ kata Sodik yang menunggui pencarian iparnya tersebut.
Hilangnya korban diketahui saat warga yang sedang memancing dari seberang sungai melihat orang yang terlihat seperti berenang. Tidak lama berselang, sosok orang itu tidak tampak lagi.
BACA JUGA: Temukan Anak Tsunami Jadi Gelandangan
Lantaran penasaran, warga akhirnya bertanya kepada orang-orang di sekitar tempat parkir angkot. Sejak itu, terungkaplah bahwa sosok tersebut adalah Hadi.
Kabar itu diteruskan ke Polsek Wonokromo hingga berlanjut ke SAR dan Bakesbanglinmas Pemkot Surabaya. Tim SAR langsung mencari pada malam itu juga. Meski tim sudah mengubek-ubek sungai hingga radius ratusan meter, pencarian tidak membuahkan hasil.
BACA JUGA: Rusak Alam, Pemkab Raup Miliaran
Akhirnya, diputuskan pencarian dilanjutkan esoknya. Pencarian dilakukan Rabu pagi (20/8). Petugas yang mencari di sekitar lokasi tenggelamnya korban tetap tidak menemukannya. Petugas yang menyelam juga tidak melihat tanda-tanda jasad tersebut di sekitar lokasi kejadian.
Jasad korban yang sehari-hari menjadi sopir angkot itu baru ditemukan pada pukul 16.15. Tubuhnya tiba-tiba muncul tidak jauh dari lokasi tenggelam. ’’Padahal, tim SAR sudah mencari di titik tersebut sampai beberapa kali,’’ kata Kapolsek Wonokromo AKP Suryo Hapsoro.
Tubuh korban yang menghilang selama 18 jam itu lantas dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk divisum. Mantan Kapolsek Bubutan itu menjelaskan bahwa visum dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.(eko/c14/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Diskriminasi Penderita HIV Menurun
Redaktur : Tim Redaksi