jpnn.com - PEKANBARU - MR (26) dan FF (30), dua warga Pekanbaru yang diduga bakal bergabung dengan kelompok militan ISIS di Syria, ternyata sampai bela-belain menyiapkan uang lebih kurang Rp 20 juta buat modal di sana.
Mereka juga mengaku berkenalan dengan pentolan yang mengajak mereka bergabung itu lewat media sosial. ''Modal sendiri, saya termotivasi berangkat ke Syria karena ingin membantu umat di sana yang tertindas," ujar MR, seperti dilansir kembali dari Riau Pos (Grup JPNN), Selasa (10/11).
BACA JUGA: Kisah Suami yang Sering Pusing, Minum Obat Penguat Tapi Istri Terlambat Datang
MR mengaku sudah berniat untuk berangkat ke Syria usai Idul Fitri kemarin, saat itu dirinya berkomunikasi lewat media sosial dengan pria berinisial AA. ''Dari sana kami sering komunikasi, dan bergabung dalam satu grup Facebook bernama Daulah Islamiyah,'' sebut pria kelahiran Bukittinggi 26 tahun silam itu.
MR juga mengaku baru kenal dengan temannya, FF beberapa pekan sebelum berangkat ke Syria. ''Kami tergabung dalam grup yang sama. Saya belajar tentang islam dan jihad melalui internet. Di sana saya mulai tertarik, dan ingin berjuang,'' sebutnya.
BACA JUGA: Ditangkap Polisi Singapura, Diamankan Densus 88, Digarap Polres Pekanbaru
Untuk berangkat ke sana, MR mengatakan menyiapkan uang sendiri, tanpa ada donatur yang memberi. ''Total kalau sampai di sana kami diminta menyiapkan uang sekitar 1.400 dolar Amerika atau sekitar Rp 20 juta,'' tuturnya.
(Sebaiknya, Lihat Juga: Ditangkap Polisi Singapura, Diamankan Densus 88, Digarap Polres Pekanbaru)
BACA JUGA: Jumlah Pengunjung WBL Terjun Bebas
Dia mengaku, keluarganya tidak mengetahui jika dirinya akan berangkat ke Syria. ''Orangtua saya sudah meninggal, tinggal sama saudara di sini, tapi mereka tidak tahu, ini memang atas kemauan saya sendiri,'' terangnya.
Sementara FF mengaku sudah beberapa tahun lalu bergabung dalam grup Daulah Islamiayah tersebut. Ia mengaku terus memperlajari di internet seluk-beluk mengenai kelompok di Suriah. ''Saya tertarik, saya mengumpulkan uang untuk berangkat,'' terangnya.
Sedangkan Edi (35) abang kandung FF yang ditemui di rumahnya Jalan Dwikoro, Kelurahan Suka Maju Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru mengaku bahwa adiknya yang saat ini diamankan di Mapolresta Pekanbaru sudah satu tahun tidak pulang ke rumahnya. "Dia sudah membeli rumah di daerah Kulim, dia sudah bekerja di perusahaan swasta. Sehari-hari orangnya pendiam dan tertutup, dia sering melihat internet tentang pertikaian yang ada di Timur Tengah,'' terangnya.
Sejak itu, sifatnya semakin berubah, dan tidak bisa dikontrol bahkan melawan kepada keluarga saat dinasihati agar tidak ikut-ikutan dalam kegiatan tersebut. ''Dia marah-marah jika dikasih tahu,'' tambahnya.
Tiga hari sebelum kejadian, dia pamitan kepada orang tuanya dan bilang bahwa dirinya telah mempelajari cara membuat Martabak Mesir untuk bekerja di Jawa. ''Sebelum berangkat itu rumah dan kendaraannya dijual,'' terangnya.
Pihak keluarga juga sangat terkejut mendengar kejadian tersebut. Ternyata suadara laki-lakinya akan berangkat ke Syria. ''Orang tua pun sedang sakit saat ini, kami berharap dia kembali ke rumah, tidak melawan orang tua, kembali seperti dulu,'' tutup Edi. (hsb/cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW: Polisi Pemerkosa Layak Dihukum Mati!
Redaktur : Tim Redaksi