jpnn.com, JAKARTA - Posisi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla terus dipersoalkan. Partai-partai pendukung duet yang beken disebut dengan julukan Jokowi-JK itu menganggap PAN bersikap inkonsisten sebagai bagian pemerintah.
Kader PAN Asman Abnur saat ini duduk sebagai menteri pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (MenPAN-RB). Namun, PDI Perjuangan dan Partai NasDem meminta PAN meninggalkan koalisi pendukung pemerintah karena tak seiring sejalan dalam hal RUU Pemilu dan Perppu Ormas.
BACA JUGA: PAN: Jangan Sampai Tersandera, Kasihan Pak Jokowi
Hanya saja, PAN tetap tenang-tenang saja. Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyatakan, reshuffle merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo.
"Karena itu (reshuffle, red) hak pribadi presiden. Mau reshuffle terserah, tidak reshuffle terserah," kata Yandri di Jakarta, Sabtu (15/7).
BACA JUGA: Pak Jokowi, Please Jangan Mau Menang Sendiri
Sekretarir Fraksi PAN DPR itu menambahkan, jika dilihat pada parameter yang ditetapkan Presiden Joko Widodo maka reshuffle selalu berbasis kinerja. "Kalau berbasis kinerja maka Bang Asman pasti aman karena kerjanya baik," ujarnya.
Tapi jika akhirnya Jokowi tetap mencopot Asman karena tekanan koalisi pendukung pemerintah, PAN pun akan legawa. ”Kalau itu kena ya kami subjektif saja tidak akan ngoyo, tidak akan ngotot, karena itu hak prerogatif presiden," katanya.
BACA JUGA: Pelapor Putra Jokowi Melawan, Menolak Diperiksa
Dia menegaskan, tidak logis rasanya jika pemerintah melobi PAN soal RUU Pemilu disertai ancaman mengeluarkan menterinya dari Kabinet Kerja. "Saya kira itu tidak logis untuk kami terima," tegasnya.
Lebih lanjut Yandri mengklarifikasi soal adanya partai pendukung pemerintah yang menyatakan PAN selalu berseberangan dengan pemerintah. Justru Yandri mengingatkan partai lain tidak perlu ikut campur urusan partainya.
“Kami kan berkoalisi dengan Pak Jokowi. Dan Pak Jokowi yang mengajak kami masuk ke pemerintahan," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelapor Kaesang Pangarep Resmi Ditahan
Redaktur & Reporter : Boy