PAN dan PKS Disebut Pantas Bubar, Atau Merger dengan Golkar

Jumat, 26 September 2014 – 14:34 WIB

jpnn.com - JAKARTA- Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tegas menolak pilkada langsung, menuai cibiran. Duet partai yang pada Pilpres 2014 mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu disebut sudah tak punya cerminan semangat reformasi lagi.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi, menanggapi sikap partai-partai yang dahulu dianggap reformis, ternyata dicap banting setir mendukung apa yang pernah dijalankan oleh Orde Baru di era Partai Golkar zaman Soeharto.

BACA JUGA: Penyidik Cecar Rommy Tiga Pertanyaan

"Ini saat yang tepat buat PAN dan PKS membubarkan diri, untuk bergabung dengan Golkar karena hakekat reformasi yang diperjuangkan dahulu 'dikubur' oleh ambisi jangka pendeknya," ujar Fahmi.

Fahmi mengenang, saat politikus senior Amien Rais berpidato dalam deklarasi Mara (Majelis Amanat Rakyat), yang kemudian menjadi embrio PAN. "Dia begitu mengebu-gebu mendukung pilkada dan pilpres langsung,"

BACA JUGA: KPK Periksa Mantan Direktur Utama PT Freeport Indonesia

Selain itu, sambung Fahmi, ketika itu Amien menyatakan bahwa Mara akan perjuangankan agenda reformasi. "Namun sekarang Amien Rais sudah layak menjadi ketua Golkar baru, jika PAN merger dengan Golkar," kata Fahmi.

Ia pun menyesal telah mendengarkan pidato Amien Rais waktu itu. "Sebagai aktivis 98 dan kaum muda, saya minta maaf karena telah salah mendengarkan dan percaya pada pidato Amien saat itu. Hari ini saya mengimbau agar segala penyebutan Amien Rais sebagai tokoh reformasi, haram tercatat dalam literatur sejarah bangsa, demi kehormatan dan darah korban Tragedi Trisakti dan Semanggi," pungkas Fahmi. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Kecam SBY, #ShameOnYouSBY jadi Trending Topic

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPR Ini Salut dengan Hidup Sehat ala Dahlan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler