jpnn.com - SURABAYA - Meski hingga kini belum mengambil sikap, Tri Rismaharini masih menjadi magnet dalam perhelatan Pemilihan Wali Kota Surabaya mendatang. Indikasinya, sejumlah partai terus menjajaki kemungkinan untuk menggandeng alumnus ITS itu. Bahkan, beberapa parpol sudah membuka pintu lebar-lebar untuk memberi Risma ''tiket'' menuju pilwali.
Salah satunya adalah PAN. Partai tersebut telah melakukan survei internal untuk mencari bakal calon wali kota (cawali) yang diinginkan warga Surabaya.
BACA JUGA: Lesus Porak - porandakan Tiga Kecamatan
Hasilnya, nama Risma masih menduduki posisi teratas. Karena itu, PAN segera mendekati Risma. "Sejauh ini, hasil penjaringan kami masih sama. Risma masih yang tertinggi," kata Ketua Bappilu DPD PAN Surabaya Ahmad Zainul Arifin kemarin (25/2).
Dia menjelaskan, internal PAN segera bertemu dengan Risma untuk menjajaki kemungkinan pilwali. "Kami berharap dalam waktu dekat bisa bersilaturahmi dengan Bu Risma. Namun, untuk keputusan finalnya, kami menunggu hasil Kongres DPP PAN," katanya.
BACA JUGA: Katanya Dilarang tapi Ada Daerah Boleh Gelar TKB CPNS
Zainul menambahkan, PAN telah membentuk tim delapan yang bertugas menjaring kandidat cawali-cawawali. Selain menjaring kader eksternal, tim itu mencari nama-nama yang berpotensi diusung PAN dalam pilwali nanti. Setidaknya, sudah ada tiga nama yang beredar. Yakni, Ketua DPD PAN Surabaya M. Surat, Ketua Fraksi PAN DPRD Surabaya Arsyad, dan Sekretaris DPW PAN Jatim Kuswiyanto.
Sementara itu, sikap DPC PKB Surabaya agak berbeda. Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin mengatakan, semua kemungkinan politik bisa saja terjadi pada pilwali. Karena itu, PKB menyiapkan beberapa opsi. Salah satunya adalah berkoalisi dengan PDIP untuk mencalonkan Risma. "Terlepas dari kelebihan dan kekurangan, harus diakui bahwa elektabilitas Risma masih tinggi. Kami akui ada wacana untuk menjadi salah satu partai pengusungnya," ungkapnya. Namun, dia menggarisbawahi bahwa kesepakatan bisa terjadi jika visi dan misi Risma senada dengan PKB. ''Kami sangat terbuka. Tapi, harus ada komunikasi yang positif,'' jelasnya.
BACA JUGA: Dibebaskan setelah 10 Hari Diculik Kelompok Bersenjata
Syamsul juga mengatakan bahwa PKB sedang menjajaki koalisi alternatif. Jika wacana koalisi itu klir, minimal ada tiga partai yang bakal berkoalisi. "Untuk partainya mana saja, nanti terjawab. Yang pasti, peta koalisi partai di Surabaya saat ini sudah sangat fleksibel," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sudah ada sejumlah kader eksternal yang berkomunikasi dengan PKB. Mereka, antara lain, Dhimam Abror (ketua harian KONI Jatim), Sukoto (pimpinan harian Memorandum), serta Alim Tualeka (pengusaha).
Partai-partai lain masih memilih wait and see. Partai Demokrat (PD), misalnya. Meski sudah mengantongi sejumlah nama, mereka menyebut seluruh teknis penjaringan masih menunggu instruksi resmi dari DPP. "Tapi, proses komunikasi informal sebenarnya sudah jalan," ujar Sekretaris DPC PD Surabaya Junaidi. Politikus yang juga ketua Fraksi PD DPRD Surabaya itu menyebut, sejumlah kader internal maupun eksternal sudah masuk dalam ''radar'' partai. "Tapi, kami masih menunggu instruksi," ungkapnya.
Sikap sama ditunjukkan DPC PDIP. Mayoritas pengurus parpol berlambang banteng itu memilih bersikap sama, menunggu instruksi maupun petunjuk teknis dari DPP. "Semoga dalam waktu dekat sudah ada arahan," jelas Sekretaris DPC PDIP Armuji. Sebelumnya, dalam forum rakercab akhir tahun lalu, seluruh jajaran DPC PDIP membuat kesepakatan. Ditargetkan, partai itu bisa mengusung kader internal dalam pilwali nanti. (ris/c7/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Minim, Beras Diserbu Tengkulak
Redaktur : Tim Redaksi