jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais akan digarap sebagai saksi kasus hoaks Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10). Amien dikabarkan akan “dikawal” massa dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Politikus senior PAN Ali Taher Parasong menyatakan dukungan kepada Amien Rais. Dia menegaskan bangsa Indonesia seharusnya bersyukur masih ada Amien Rais, karena ide murni yang selama ini ditawarkan di dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara itu masih on the track.
BACA JUGA: Soal Kasus Ratna Sarumpaet, Amien Rais Diminta Kooperatif
“Itulah menurut pandangan saya dan saya secara pribadi sangat paham pemikiran beliau yang mencermati segala sesuatunya dilakukan dengan jujur,” kata Ali di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).
Ketua Komisi VIII DPR itu mengatakan Amien sangat mencintai bangsanya, dan berani bertarung menghadapi skeptis.
BACA JUGA: Respons Polisi Soal Massa Bakal Kawal Pemeriksaan Amien Rais
Menurut dia, itu merupakan bagian dari dinamika politik yang juga dijalankan oleh setiap orang. “Bahkan, menurut saya, itu tidak cukup dikerjakan oleh seorang Amien Rais sendiri. Perlu banyak Amien Rais-Amien Rais baru mengawal Republik ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, kecintaan kepada negara adalah bagian dari demokrasi lewat ekspresi bermacam-macam. “Ekspresi Pak Amien Rais sebagai ulama, akademisi ditanggapi sebagai bagian dari pembelajaran untuk membangun peradaban,” katanya.
BACA JUGA: Karding: Amien Rais Masih Saksi, Kenapa Harus Dikawal Massa?
Menurut Ali, tidak masalah jika Amien Rais dikawal massa yang disebut-sebut berjumlah hingga 500 orang. Bahkan, kata Ali, lebih dari 500 pun tidak ada masalah.
“Lebih dari itu (500) juga tidak apa-apa, itu kan bagian dari demokrasi. Maka demokrasi akan kehilangan makna kalau tidak ada kritik,” katanya.
Ali menegaskan pengawal itu tidak akan memicu konlifk horizontal. Menurut dia, wajar saja Amien sebagai seorang tokoh mendapat pengawalan atau dukungan seperti itu.
“Dia sebagai tokoh, mahasiswanya di mana-mana, aktivis banyak yang lahir di tangannya, dia tokoh Muhammadiyah, tokoh Islam, dan macam-macamlah begitu. Ya ada kalanya kan tidak perlu dikawal-kawal dan ada waktunya perlu pengawal juga,” ungkap Ali.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Periksa Said Iqbal di Kasus Dusta Ratna, Ini Sebabnya
Redaktur & Reporter : Boy