JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) sangat optimistis gagasan konfederasi yang didorongnya bakal diakomodasi dalam revisi UU Parpol dan UU Pemilu LegislatifRasa percaya diri itu muncul setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai sesama parpol mitra pemerintah menunjukkan respons positif.
"Kami memang semakin optimistis
BACA JUGA: Usulan KPU Kobar Berbeda Dengan Putusan MK
Semuanya jelas akan diuntungkan dengan konfederasi," kata Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto di Jakarta, Sabtu (24/7).Dalam konsep konfederasi, parpol bergabung dengan satu bendera untuk menghadapi pemilu
BACA JUGA: Sanksi Potong Tunjangan Tak Bakal Mempan
Bisa jadi dalam pemilu nanti muncul gambar baru untuk melambangkan parpol-parpol yang bergabungMenurut dia, parpol-parpol anggota Sekretariat Gabungan (Setgab) semakin memahami gagasan PAN
BACA JUGA: Tak Sudi Terima Bola Panas
Konfederasi, tegas Bima, sama sekali tidak bertujuan menggerogoti Setgab"Juga bukan aliansi politik taktis berjangka pendek," ujar Bima.Bima menyampaikan bahwa DPP PAN sekarang terus menyempurnakan konsep konfederasiSudah ada tim kerja yang dibentukMereka menelusuri pasal demi pasal di UU Parpol dan UU Pemilu Legislatif yang perlu disempurnakan untuk mengakomodasi konsep konfederasi.
"Tim itu akan bekerja sampai seminggu ke depan," terang BimaSetelah konsep tersebut rampung, DPP PAN kembali menggencarkan lobi-lobi politik, terutama ke parpol besarTermasuk, mendorong konsep itu dibahas di Setgab"Sekarang kami ingin mengonkretkan konsepnya dulu," tegas Bima.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa partainya juga mematangkan upaya konfederasiBukan sebatas parpol berbasis NU, usaha tersebut pun mencakup partai-partai kecil berbasis nasionalisParpol yang hendak dirangkul adalah Partai Nahdlatul Ummah Indonesia (PNUI) dan Partai Nasionalis Benteng Kerakyatan (PNBK)Dengan membangun konfederasi, Muhaimin optimistis perolehan suara pihaknya pada Pemilu 2014 meningkat, setidaknya menjadi 13 persen
Sebaliknya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum memberikan sinyal yang menggembirakanSekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz pesimistis gagasan penggabungan parpol ala konfederasi bisa dilaksanakan"Menyamakan visi-misi itu susah," kata Irgan.
Dia mengingatkan, PPP pernah melakukan fusi yang dipaksakanItu saja, papar dia, tidak gampang"Apalagi, (konfederasi, Red) itu lebih lenturTidak akan bisa," ujar dia.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Supacua mengatakan bahwa fraksinya masih menunggu usul resmi PANMenurut dia, konsep konfederasi yang ditawarkan belum jelasMisalnya, konfederasi dibangun sejak awal pemilu atau pascapemilu.
"Kami ingin membaca naskah akademis dan pasal-pasal yang diusulkan duluSebelum itu ada, kami tidak akan mengintervensi," papar MaxPartai Demokrat, lanjut dia, memahami konfederasi sebagai sebuah usaha politik yang rasional dari sejumlah parpol untuk "menyelamatkan diri" dalam Pemilu 2014.
"Semua orang khawatir akan indikasi awal naiknya PT sampai 5 persenSetelah itu digulirkan, ada pemikiran untuk memperkuat posisi di pemilu nantiCuma, konsepnya memang belum jelas," tegas dia(pri/c11)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presensi Anggota DPR Pakai Sidik Jari
Redaktur : Tim Redaksi