jpnn.com - JAKARTA - Persiapan menuju Asian Games XVII Korsel makin mepet. Namun hingga kemarin (24/2), pergeseran kuota atlet masih terus terjadi. Hal itu terjadi karena Satlak Prima kurang akurat dalam melakukan pendataan potensi cabang olahraga (cabor).
Cabor panahan yang diberi kuota enam orang, per kemarin ditambah enam orang lagi. Lalu boling dari sepuluh nama menjadi 12 nama. Untuk panahan enam nama baru itu sementara diberikan Surat Keputusan (SK) SEA Games 2015. Kalau berkembang, baru dijadikan skuad Asian Games.
BACA JUGA: Lawan Juventus, Untung Torino tak Dapat Penalti
Koordinator cabor akurasi Satlak Prima M.Asyik kemarin menyatakan penambahan itu disetujui Satlak Prima. Tinggal nanti persetujuan akhir ada di tangan Dewan Satlak Prima.
"Yang penting kita sudah mengusahakan maksimal untuk memenuhi keinginan cabor. Penambahan ini disesuaikan juga dengan anggaran nantinya," sebut Asyik.
BACA JUGA: Nemanja Vidic Ingin Happy Ending Bersama MU
Untuk panahan, enam nama yang masuk adalah Riau Ega, Johan Prasetyo, Alek Edwar, Hanif Wijaya, Hendra Purnama, dan Trya Rizki. Lima nama awal adalah atlet recurve putra. Sedang nama terakhir untuk compound putra.
Lalu untuk boling, nama yang masuk yakni Alissa Nabila Larasati dan Adiguna Widiantoro. Untuk pelatih ada nama Thomas Tan.
BACA JUGA: Andrea Pirlo Ingin Kontraknya Diperpanjang Juventus
"Perubahan berupa penambahan ini setelah mendengar masukan para pengurus. Kami sepakat kalau mereka yang paham kondisi di lapangan," jelas Asyik.
Sementara itu koordinator cabor terukur Hadi Wihardja membenarkan ada perubahan. Di cabor terukur, renang yang sudah melakukan pergantian. Dua nama atlet junior digeser prioritasnya. Dari Asian Games menuju SEA Games.
"Saya belum bisa ngomong. Yang pasti ada. Nanti biar orang renang yang menyampaikan," sebut Hadi.
Sebagai kordinator, Hadi berharap tambal sulam masih terjadi sampai Juli. Atau saat entry by name atlet menuju Asian Games. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abanda Herman Absen, Barito Putera Harus Kerja Keras
Redaktur : Tim Redaksi