Panas, Fadli Zon dan Sekjen PSI Saling Sindir di Twitter

Kamis, 21 Juni 2018 – 22:19 WIB
Cuitan Raja Juli Antoni membalas sindiran Fadli Zon. Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Perseteruan Gerindra dengan PSI terus memanas di media sosial. Terbaru, Sekjen PSI Raja Juli Antoni berbalas sindiran dengan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

Semua dimulai ketika Toni mengutip artikel media online berjudul "Fadli Zon Enggak Usah Urus Jokowi, Urus Saja Prabowo yang Terancam Gagal Nyapres".

BACA JUGA: KM Sinar Bangun Tenggelam, Gerindra: Poros Maritim Gagal

Rupanya, Fadli terusik oleh cuitan tersebut. Wakil ketua DPR itu langsung membalas dengan sindiran.

"Anda urus partai sendiri aja, belum tentu lolos PT. Demokrasi memang berat, perlu sabar, dedikasi, kerja keras dan keberpihakan pada rakyat bukan cukong," tulis Fadli di akun @fadlizon, Kamis (21/6).

BACA JUGA: Terus Menebar Ketakutan dan Pesimisme, Pak Prabowo Hopeless?

Toni pun tidak tinggal diam. Kepada Fadli, dia mengatakan terus bekerja keras agar PSI bisa lolos presidential treshold. Meski begitu, dia tetap merasa punya kewajiban untuk ikut membangun diskursus politik yang berada.

"InsyaAllah 4% tidak sulit dicapai dengan kerja keras. Sambil ngurus partai kewajiban saya membangun diskursus politik yang beradab. Politik jujur bukan nyinyir dan asbun seperti yang kerap anda lakukan," cuitnya.

BACA JUGA: PPP: Pak Prabowo Salah Alamat

Beberapa hari lalu, Toni sempat menyindir Fadli yang terus mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengumumkan calon pendampingnya.

Menurut Toni, Fadli sebaiknya tidak repot-repot mengurusi Jokowi. Pasalnya, saat ini ketua umum partainya sendiri belum memenuhi syarat untuk menjadi calon presiden.

"Menurut saya Fadli Zon tidak perlu nyinyir dan menyibukkan diri mengurus proses pencalonan Pak Jokowi dan cawapresnya. Fadli Zon lebih baik fokus menggenapkan persyaratan pencapresan Prabowo," katanya.

Dia meminta Fadli tak perlu khawatir soal cawapres Jokowi. Sebab partai-partai pendukung inkumben itu terus berkoordinasi dan berkomunikasi.

Prinsipnya, kata dia, sudah ada common plarfom, atau titik temu antar-partai untuk menjadikan Pak Jokowi sebagai presiden lima tahun ke depan. "Ujungnya, Pak Jokowi jadi presiden, siapa pun wapresnya," katanya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI: Prabowo Penyebar Ketakutan dan Pesimisme


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler