jpnn.com - JAKARTA - Aksi massa persis di samping Istana Merdeka dan Mahkamah Agung sempat memanas. Massa nyaris terpancing berbuat anarkistis menjelang bubar pada pukul 18.00 WIB sesuai ketentuan pembatasan waktu aksi.
Namun tak sampai sepuluh menit, aksi akhirnya dapat diredam oleh sejumlah koordinator massa yang langsung menerobos maju ke depan.
BACA JUGA: PB Nahdlatul Wathan Minta Perlindungan Hukum ke Komisi Yudisial
"Woi, jangan rusuh, jangan rusuh," teriak seorang pria sembari bergerak dengan cepat ke bagian depan kerumunan masa sembari membawa sebuah umbul-umbul, Jumat (4/11) petang.
Dari pantauan JPNN, aksi sempat memanas sekitar Pukul 17.20 WIB, setelah sebelumnya ada pengumuman dari pengeras suara yang dekat dengan barisan aparat kepolisian.
BACA JUGA: Habib Rizieq: Penjarakan Ahok Sekarang Juga
"Bagi yang haus, bagi yang lapar, silahkan kembali dulu ke Masjid Istiqlal," ujar seseorang dari pengeras tersebut.
Pengumuman tersebut langsung disambut teriakan serentak dari ratusan pengunjukrasa. Mereka dengan tegas menolak ajakan tersebut.
BACA JUGA: Para Menteri Duduk di Bawah Pohon Nonton Demo Bela Islam
"Enggak mau, enggak mau," ujar ratusan massa.
Tak berapa kemudian terjadilah insiden kecil. Terdengar suara tendangan-tendangan ke arah tameng dan pembatas massa dengan aparat yang berjaga-jaga.
Aksi tak hanya berhasil diredam setelah sejumlah koordinator lapangan maju ke depan. Namun juga setelah pembacaan ayat-ayat suci Alquran bergema dari pengeras suara.
Namun tak berapa lama setelah itu, teriakan kembali bergema. Mereka meneriakkan agar pintu gerbang Istana dibuka.
"Jokowi buka, Jokowi buka, Jokowi buka," ujar massa.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Mantan Menteri Bantah Kecipratan Duit
Redaktur : Tim Redaksi