Panas! Skandal Papa Minta Saham, Ruhut: Setya Novanto Salah

Selasa, 01 Desember 2015 – 12:42 WIB
Ketua DPR Setya Novanto. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator juru bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Poltak Sitompul kembali menegaskan bahwa Ketua DPR Setya Novanto salah dalam skandal dugaan "Papa Minta Saham" terkait perpanjangan kontra PT Freeport Indonesia (PTFI) yang sedang diproses Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas laporan Menteri ESDM Sudirman Said.

Itu disampaikan Ruhut, menanggapi kemungkinan terjadi voting dalam memutuskan lanjut tidaknya pengadilan Setya Novanto di MKD. Apalagi jago-jago Fraksi Golkar yang baru dipasang di mahkamah etika DPR itu berupaya menganulir keputusan MKD pada 24 November 2015 yang telah memutuskan perkara Novanto dilanjutkan ke persidangan.

BACA JUGA: Dua Hari Berturut-turut Kejagung Periksa Wagub Sumut

"Jadi kami demokrat, yang bicara menkopolhukamnya demokrat, koordinator jubir demokrat Ruhut Sitompul, kami penyeimbang berada di tengah. Tapi kami berpihak kepada yang benar. Dalam kasus ini Novanto salah. Udah tegas aku katakan," kata Ruhut saat dihubungi, Selasa (1/12).

Karena itu ia meminta para pendatang baru dari fraksi Golkar di MKD jangan lagi ngotot untuk menganulir keputusan MKD, apalagi, ujar anggota komisi III DPR tersebut, sampai menggebrak meja dalam menyampaikan pendapat di dalam sidang pleno MKD.

BACA JUGA: Kerahkan Tiga Regu Kejar Tororis Poso Penembak TNI

"Jadi jangan lagi gebrak-gebrak meja kaya kemarin, pengganti dari golkar itu. Ingat kami tidak pernah bicara soal legal standing macam-macam, soal hukum Ruhut pakarnya," tegas mantan pengacara itu.

Ruhut juga menegaskan fraksi demokrat tegas. Walapupun Ia yang pertama meminta Novanto mundur, hal itu tidak ada kaitan dengan Sudirman Said, kubu Presiden Jokowi, maupun Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan.

BACA JUGA: Kejaksaan Agung Garap Skandal Papa Minta Saham

"Aku bicara suruh dia (Novanto) mundur hanya kaitan dia sama dengan aku anggota DPR. Dia harus menjaga nama baik lembaga negara yang namanya DPR. Dia melakukan tugas eksekutif sedangkan kami legislatif. Mau golkar mengganti jago-jagonya tidak urusan. Bagi saya Novanto salah," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Nih! Di Paris, Jokowi Berpidato dengan Bahasa Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler