JPNN.com

Pancasila Dijauhi, Masyarakat Frustrasi

Kamis, 03 Oktober 2013 – 15:29 WIB
Pancasila Dijauhi, Masyarakat Frustrasi - JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah kalangan tak bosan-bosannya bicara mengenai perlunya menjalankan nilai-nilai Pancasila. Euforia demokrasi sejak era reformasi, dianggap semakin menjauh dari nilai dasar Pancasila.

Hal ini terungkap dalam diskusi bertema "Penerapan Pancasila Dalam Berdemokrasi, Berbangsa dan Bernegara di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/10).

BACA JUGA: Fahri Hamzah Usul Kewenangan MK Adili Sengketa Pemilu Dicabut

"Proses politik yang menjauh dari nilai-nilai demokrasi inilah yang sedang terjadi di Indonesia, dan sebagai akibatnya masyarakat mengalami frustasi sosial,"kata Ketua Forum Renovasi Indonesia, Bagus Satriyanto dalam diskusi itu.

Selain itu, masyarakat juga kehilangan rasa aman dan nyaman serta tidak mampu membangun pertahanan diri dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datangnya dari dalam dan luar diri pribadinya, maupun dalam suatu sistem kenegaraan.

BACA JUGA: Akil: Saya Tak Bisa Disogok Berapa pun

"Menurut kami frustasi sosial itu terjadi karena masih rendahnya kesadaran partai politik di Indonesia akan pentingnya pendidikan politik yang mampu menggerakan potensi seluruh warga bangsa sehingga dapat memperoleh rasa keadilan,"ungkapnya.

Dia katakan, panggung politik di Indonesia juga sudah menjauh dari  falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

BACA JUGA: Rumah Dinas Akil tak ada Aktivitas

Di tempat yang sama,  Ketua Gerakan Pemantapan Pancasila Try Sutrisno menekankan pentingnya pendidikan politik oleh partai politik sebagai penerapan demokrasi Pancasila. Hal ini perlu dilakukan karena sejak era reformasi, bangsa Indonesia sudah semakin jarang berbicara tentang Pancasila.

"Ada kecenderungan dari partai politik untuk mengembangkan ideologi lain selain Pancasila,"ungkap Try.

Padahal, katanya, Presiden pertama RI, Soekarno, telah mengingatkan bangsa Indonesia untuk jangan sekali-kali melupakan sejarah atau Jasmerah.

"Petuah tersebut seharusnya menjadi pedoman bagi kita semua bangsa Indonesia termasuk partai politik karena bangsa yang mencoba ingkar akan jatidirinya maka bangsa tersebut akan hancur dan akhirnya punah," tutupnya.  (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Klaim Bupati Gunung Mas Korban Mafia Hukum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler