jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengaku sangat prihatin dengan ulah peggiat masyarakat dari Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Sahat Safih Gurning yang menghina lambang negara. Menurut Zulkifli hal itu bisa jadi petunjuk ketidakpahaman Pancasila di kalangan generasi muda.
Menurutnya melecehkan lambang atau dasar negara tak bisa dibenarkan.
BACA JUGA: 500 Prajurit TNI Bergerak Menuju Malaysia
"Sungguh memprihatinkan, mengolok-olok dasar negara itu tidak dibenarkan. Namun dapat dipahami juga sebab pelajaran tentang wawasan kebangsaan saat ini terbatas hanya di MPR, kalau dulu kan ada dalam Pendidikan Moral Pancasila, ada Penataran P4. Sekarang ini hanya di MPR," ujar Zulkifli, Jumat (22/7/2016).
Karenanya, politisi PAN itu mengajak kepada semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk lebih terlibat lagi dalam sosialisasi Pancasila. Bukan sekadar memahaminya, tetapi juga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Waspada!! Petugas KPK Gadungan Marak di Daerah
"Kita harap semua pihak terlibat lagi agar hal seperti ini tidak terjadi ke depannya. Pancasila harus dipahami secara lengkap dan utuh oleh masyarakat Indonesia. Ini merupakan tugas besar kita semua, bukan hanya MPR saja," sambungnya.
"Kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," tutup Zulkifli.
BACA JUGA: DPR: Indonesia tak Wajib Patuhi Keputusan Pengadilan Rakyat
Seperti diberitakan, Sahat ditahan lantaran mengunggah status 'Pancagila" di laman Facebook miliknya pada April 2016. Dalam tulisannya, Sahat menyebut 'Pancasila itu hanya lambang negara mimpi, yang benar adalah Pancagila'. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Freddy Budiman Tinggal Tunggu Diterjang Peluru
Redaktur : Tim Redaksi