Pandangan Ketua Baru OJK soal Perekonomian: Stagflasi Dunia Tak Terelakkan

Rabu, 20 Juli 2022 – 21:38 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar berharap Indonesia bisa terhindar dari risiko dampak stagflasi dunia. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan ada kondisi yang cukup mengkhawatirkan di tingkat global.

Dia berharap kondisi domestik saat ini yang cukup baik dapat menghindari Indonesia dari risiko terbesar stagflasi yang membayangi dunia.

BACA JUGA: Nakhoda Baru Resmi Dilantik, OJK Diminta Segera Bergerak

"Kondisi stagflasi di dunia nampaknya memang tidak terelakkan," kata Mahendra dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (20/7).

Stagflasi adalah keadaan inflasi yang sangat tinggi dan berkepanjangan, ditandai dengan macetnya kegiatan perekonomian.

BACA JUGA: Dilantik Hari Ini, Berikut Daftar Lengkap Komisioner Baru OJK

Mahendra menyebut OJK akan mengantisipasi dan menanggulangi sebaik mungkin risiko dari dampak pelemahan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas.

"Ada risiko kondisi stagflasi dan kemungkinan berdampak ke Indonesia," ucap Mahendra.

BACA JUGA: Pesan Bamsoet untuk Dewan Komisioner OJK 2022-2027

Dia menegaskan akan bersinergi dengan pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK).

Menurut dia, kesehatan dan kinerja industri jasa keuangan akan sangat menentukan keberlanjutan pertumbuhan sektor riil termasuk UMKM di tengah kondisi ekonomi dunia yang penuh tantangan,

Dalam konteks penguatan sektor keuangan secara umum, dia menekankan bakal melakukan berbagai langkah internal, tetapi tetap sesuai dengan peran yang diharapkan kepada OJK, serta mendukung proses pembahasan dan penerbitan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

"Dengan langkah itu, bisa diartikan maka reformasi yang akan terjadi di sektor jasa dan industri jasa keuangan akan semakin memperkuat kondisi sektor jasa keuangan spesifik dan perekonomian secara umum," tuturnya.

Dia optimistis hasilnya akan membuahkan suatu pencapaian yang sesuai dengan harapan bagi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

"Secara khusus meningkatkan keikutsertaan atau inklusi keuangan dan manfaatnya kepada sektor UMKM maupun kelompok masyarakat menengah dan kecil," ungkapnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler