Pandemi Bikin Kebutuhan Rumah Makin Tinggi, Wamen BUMN Apresiasi Program BTN Santri Developer

Senin, 07 Juni 2021 – 21:35 WIB
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansyury. Foto dok BTN

jpnn.com, JOMBANG - Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansyury mengapresiasi program BTN Santri Developer yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bekerja sama dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle).

Program ini diyakini bisa mencetak para developer yang berasal dari kalangan santri.

BACA JUGA: BTN Edukasi Para Santri Jadi Pengembang Perumahan

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara khususnya Bank BTN dan NU Circle yang telah menyelenggarakan kegiatan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021 dan ini merupakan inisiatif yang sangat baik,” ujar Pahala saat membuka Pelatihan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (5/6).

Menurut Pahala, rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar, namun masih cukup banyak masyarakat di Indonesia yang belum bisa memiliki rumah saat ini.

BACA JUGA: Nikita Mirzani: Banyak-banyak Ngaca Hey, Iblis Betina

Hadirnya developer-developer dari pesantren khususnya yang berasal dari para santri merupakan satu inisiatif yang diharapkan bisa ditingkatkan ke depannya.

Untuk itu, ke depannya insiatif ini dapat terus dijalankan oleh Bank BTN bersama-sama NU Circle.

BACA JUGA: Kominfo Kembangkan Sinyal 5G di 3 Kota Perintis

“Jadi tentunya penyediaan rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar, di sisi lain di Indonesia kita ketahui pengembangan dari wirausahawan merupakan salah satu kebutuhan yang perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.

Pahala menuturkan, pelatihan kewirausahaan di Indonesia perlu didorong lebih intensif.

Pasalnya, dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih merupakan negara yang tingkat kewirausahaannya masih relatif rendah sekitar 4% dibandingkan total jumlah penduduk.

“Singapura jumlah wirausahanya sudah mendekati angka kisaran 10%, dibandingkan dengan negara-negara lain tentunya Indonesia membutuhkan peningkatan yang sangat sigifikan, karena semua sektor untuk bisa dikembangkan tentunya membutuhkan adanya para wirausaha-wirausahawan yang nantinya akan menjadi para pemegang atau motor dengan investasi di masing-masing negara,” katanya.

Peningkatan jumlah wirausaha, lanjut Pahala, sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo, yang ke depannya Indonesia diharapkan bisa memiliki total jumlah wirausahanya bisa mendekati angka sekitar 14%. Upaya ini tentu perlu dorongan banyak pihak, salah satunya BUMN.

“BUMN tentunya merupakan bagian dari masyarakat yang bukan hanya kita diharapkan hanya bisa menciptakan laba saja, tetapi BUMN juga memiliki peran-peran lain seperti memberikan nilai sosial bagi masyarakat Indonesia yang lebih lagi, karena kala tidak, nggak ada bedanya pengusaha swasta dengan BUMN,” jelasnya.

Pahala menegaskan, dengan visi tersebut salah satu dari lima fokus pengembangan BUMN ke depannya yakni bisa menciptakan nilai ekonomi.

Salah satu sektor yang memberikan nilai ekonomi yang tinggi adalah sektor perumahan.

Menurut Pahala, sektor perumahan memiliki tingkat kandungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) termasuk yang paling tinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya seperti genteng, kusen, atap dan lain-lain sebagainya.

Produk tersebut sebagian besar komponennya diproduksi di industri yang ada di Indonesia.

“Sektor perumahan salah satu yang kami harapkan bisa dikembangkan oleh BUMN, termasuk dalam hal ini oleh Bank BTN yang memang salah satu fokus pengembangannya bagaimana bisa melakukan pengembangan di sektor perumahan,” tukas Pahala.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Produk HPTL Bisa Jadi Solusi Atasi Masalah Perokok


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler