jpnn.com, DENPASAR - Warga negara asing membeludak asyik makan dan minum di Old Mans di Jalan Pantai Batu Bolong Nomor 117x Canggu, Kuta Utara, Bali.
Keberadaan para bule ini terekam dalam sebuah video dan foto sedang viral di media sosial.
BACA JUGA: Seorang Bule Asal Ukraina Terjebak 6 Hari di Tempat Penampungan Air, Begini Kondisinya
Dalam video yang beredar tampak petugas dari desa memberikan imbauan kepada para pengunjung untuk selalu menaati protokol Covid-19.
Terkait hal itu, polisi Polsek Kuta Utara telah memanggil pihak managemen Old Mans untuk dimintai klarifikasi.
BACA JUGA: 2 WNI Positif Corona, Pemerintah Belum Larang Warga Asing Masuk ke Indonesia
Kanitreskrim Polsek Kuta Utara Iptu Androyuan Elim mengatakan, dari keterangan pihak management bahwa mereka sudah mengoperasikan restorannya sesuai dengan standar Covid-19.
"Kami sudah panggilan periksa untuk dalami masalah kemarin itu. Kalau dari keterangan mereka di sana sudah sesuai standar. Saat tamu semua dicek dan cuci tangan," terang Iptu Elim, Kamis (11/6).
BACA JUGA: Suami dan Anaknya Ditemukan Meninggal, Devi Bermimpi Suasana Gelap
Namun seperti yang beredar di media sosial dimana para tamu tidak mengenakan masker, Iptu Elim mengatakan bahwa para tamu itu datang ke Old Mans untuk makan dan minum.
Sehingga mereka tidak mengenakan masker saat melakukan aktivitas makan dan minum.
"Artinya kan dari pemeriksa management bilang pihak restoran kan nggak mungkin nyuruh tamunya pakai masker saat makan dan minum. Kadang ada yang datang dengan anak dan istrinya sehingga di dalam restoran mereka tidak duduk pisah," ujarnya.
Kepada polisi pihak Old Mans juga mengaku bahwa jumlah tamu yang datang tidak sebanyak saat situasi normal. Bahkan jumlahnya sangat jauh dari itu.
“Kami sekarang koordinasi dengan pihak terkait termasuk desa sana untuk ke depannya bagaimana prosedurnya. Kalau kami di Reskrimnya sudah periksa. Dan masalah yang lainnya nanti itu kami koordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait. Untuk ke depannya sistem operasionalnya akan seperti apa," tandas perwira asal Kupang, NTT ini. (rb/mar/mus/JPR)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti