jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi dan agribisnis Dr. Tungkot Sipayung menyoroti ketahanan pangan di tengah pandemi corona.
Tungkot mengakui peran penting BUMN Pupuk dalam membangun ketahanan pangan nasional memang sangat vital.
BACA JUGA: BUMN Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi PascaPandemi Corona
Pertama, sebagai perancang dan produsen teknologi pupuk (embodied technology) untuk peningkatan produksi bahan pangan.
"Tanpa teknologi pupuk, produksi pangan tidak akan tercapai," kata Tungkot.
BACA JUGA: Suka Memborong Saat Lebaran? Simak Kiat Berikut Supaya tidak Boros
Kedua, mengantar teknologi pupuk sampai ketingkat petani di seluruh pelosok.
"Petani pangan kita bukan di sekitar perkotaan yang mudah dijangkau kendaraan. Petani pangan kita berada di pelosok, di pinggiran, di pegunungan yang tidak dapat dijangkau mekanisme pasar yang ada," tuturnya.
BACA JUGA: Jubir COVID-19: Jangan Kembali ke Jakarta Dulu
Ketiga, sambung Tungkot, memastikan teknologi pupuk tepat. Tidak boleh terjadi lock down atau alasan shutdown. Peran ini tidak mungkin dapat diselesaikan oleh mekanisme pasar.
"Pada masa pandemik covid 19 ini peran BUMN pupuk tersebut dapat kita nikmati. Tersedianya bahan pangan yang cukup dan dengan harga yang terjangkau sejak Februari sampai akhir Mei ini dimungkinkan karena penyediaan pupuk, khususnya sejak akhir 2019," katanya.
Tanpa terjaminnya pupuk secara 6-tepat (jumlah, mutu, tempat, waktu, harga, jenis-red) ditingkat petani sejak musim tanam dan pemeliharaan pada akhir 2019, mustahil masa panen Februari-Mei 2020 produksi tercapai.
"Selama masa pandemi covid19, sinergitas pangan dan pupuk telah terbukti mampu menjamin ketahanan pangan nasional. Maka pascapandemi covid19, BUMN pupuk dan sektor pangan selain pastikan ketahanan pangan, juga dapat menjadi bagian lokomotif pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy