jpnn.com, RIYADH - Tekanan dari dunia internasional yang makin besar tersebut akhirnya membuat pemerintah Arab Saudi membebaskan 11 aktivis yang telah ditahan sejak bulan lalu, Senin (2/12).
Seorang pejabat Saudi kepada Reuters mengungkapkan bahwa para akitivis sebelumnya ditahan karena diduga telah menerima dana dari negara asing dan berkoordinasi dengan organisasi-organisasi tertentu. Meski demikian, tidak satu pun dari mereka yang telah didakwa.
BACA JUGA: Jadi, Siapa Sosok yang Bernegosiasi dengan Arab Saudi Kasus Habib Rizieq?
Pekan lalu, kelompok hak asasi manusia Arab Saudi yang berbasis di London, ALQST mengungkapkan, sekitar 11 orang aktivis yang kebanyakan penulis dan tokoh intelektual ditangkap oleh polisi berpakaian preman dengan alasan yang tidak jelas.
Namun, aksi penahanan tersebut dikecam dan penangkapan tersebut disebut sebagai gelombang terbaru yang sebelumnya juga pernah terjadi pada September 2017. Pada saat itu pemerintah menangkap ulama-ulama Islam yang di antaranya menghadapi hukuman mati.
BACA JUGA: Simak Pernyataan Dubes Arab Saudi soal Habib Rizieq
Untuk diketahui, Arab Saudi terpilih menggantikan Jepang menjadi Pemimpin G20 pada 2020. Pengangkatan ini dimanfaatkan oleh negara-negara lain untuk menyuarakan kritikannya perihal isu hak asasi manusia di negara tersebut. (rmol/jpnn)
BACA JUGA: Dubes Arab Saudi Bertemu Mahfud MD, Membicarakan Pemulangan Habib Rizieq?
Redaktur & Reporter : Adil