jpnn.com - JAKARTA - Menkumham Yasonna Laoly menyesalkan media massa yang dianggapnya keliru mengutip pernyataannya terkait penyelesaian masalah internal Partai Golkar. Menurutnya, Perpres yang disampaikan dalam pernyataannya untuk aturan bebas visa bukan untuk Golkar.
"Kan Perpres itu mengenai devisa, bukan Golkar, gimana sih kalian. Jadi Perpres kemarin itu dibikin seolah-olah untuk ke Golkar. Ya salah dong," ketus Yasonna di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/3).
BACA JUGA: Direktur BJA Akui Pernah Ajukan Izin Tukar Pakai Hutan ke Kemenhut
Kabar rencana penerbitan perpres itu muncul dari wawancara media dengan Yasonna di Istana Kepresidenan, kemarin. Saat ditanya kapan akan mengesahkan kepengurusan Golkar, Yasonna menjawab sudah melaporkan ke presiden dan Perpresnya akan dikeluarkan dalam waktu dekat.
Atas pemberitaan itu, Yasonna pun dikritik dan dikecam banyak pihak. Selain itu, ia juga dianggap melemparkan bola panas masalah Golkar pada Presiden Joko Widodo. Namun, Yasonna sudah langsung membantah hal tersebut. Menurutnya itu hanya kesalahpahaman semata dalam wawancara.
BACA JUGA: Pejabat Pemkab Bogor Mengaku Ditekan Pejabat Kemenhut
Sementara itu, terkait kepengurusan Golkar, Yasonna menyatakan dibutuhkan waktu 7 hari untuk pengesahannya.
"Karena baru diserahkan tadi, masih ada penelitan berkas. Kami pelajari dulu. Kasih saya waktu 7 hari," tandas Yasonna.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Nazaruddin Sebut Ada Aliran Uang Permai Grup untuk Pemenangan SBY-Boediono
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo: Laporkan Video ISIS ke Alamat Email Ini
Redaktur : Tim Redaksi