Panen Padi di Konawe Selatan, Mentan SYL: Jadilah Pejuang Pertanian

Kamis, 22 Oktober 2020 – 20:51 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat panen raya padi di Konawe Selatan, Kamis (22/10). Foto: Kementan RI for JPNN

jpnn.com, KONAWE SELATAN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) didampingi Plt Bupati Konawe Selatan Arsalim Arifin melakukan panen raya padi di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Konawe Selatan, Kamis (22/10).

Panen raya ini merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk terus memacu daerah dan petani agar memprioritaskan peningkatan produksi dan ketersediaan pangan. Terutama beras sebagai pangan pokok strategis

BACA JUGA: Mentan SYL: Perkuat Badan Karantina Pertanian untuk Menghadapi Tantangan Global

Mentan SYL mengatakan pertanian adalah sektor yang mampu menunjukkan kinerjanya di tengah kondisi Pandemi wabah Covid 19.

Melansir data BPS, peran sektor ini terhadap total PDB mencapai 14 persen dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian pada kuartal II 2020 ini capaian 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

BACA JUGA: Arief Kaitkan Prabowo ke AS dengan Pilpres 2024, Minta jadi Jenderal Bintang 4

"Di saat sektor lainnya terpuruk, justru pertanian yang meningkat tajam," kata Mentan SYL.

hal itu dibuktikan dengan ekspor pertanian periode Januari - Agustus 2020 mencapai Rp 258 triliun, dan di bulan September naik 20,84 persen dibanding bulan sebelumnya. Begitu juga daya beli petani atau NTP periode Januari - September 2020 sebesar 101,66 atau naik 0,99 persen dan NTUP periode ini naik 0,90 persen.

BACA JUGA: Bicara Utang Luar Negeri, Bamsoet Ingatkan Menkeu Sri Mulyani Berhati-hati

"Saya dengar, Konsel juga menyuplai daerah lain. Ini hebat. Terima kasih Pak Bupati, Pak Kadis, teman-teman penyuluh dan petani semua yang saya cintai. Saudara semua adalah pejuang, pahlawannya pertanian," ucap mentan SYL.

Dia menegaskan bahwa Kementan terus membangun konsolidasi dengan semua pihak agar bahu-membahu memajukan sektor pertanian dengan penerapan teknologi modern dan digital. Kemudian menghadirkan lumbung pangan nasional yang terintegrasi secara korporasi.

Penguatan pangan menjadi tugas utama negara sebab urusan makanan bagi 273 juta rakyat adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda ketersediaannya.

"Kalau baju robek, mau beli yang baru bisa ditunda. Motor rusak, mau yang baru bisa ditahan-tahan. Tapi untuk urusan makan, tidak bisa ditunda," ujar mantan gubernur Sulawesi Selatan ini.

Plt Bupati Konawe Selatan (Konsel) Arsalim Arifin mengatakan kabupaten itu merupakan salah satu daerah produsen padi terbesar di Sultra. Di mana pada tahun 2020 ini diperkirakan angka produksinya mencapai 79.746 ton GKG atau setara 45.750 ton Beras.

Arsalim juga menyatakan dukungannya terhadap program pengembangan pertanian melalui kawasan korporasi. Sebab, itu akan sangat membantu upaya pemerintah Kabupaten Konsel dalam mendorong produktivitas pertanian.

"Hal itu akan mendorong peningkatan produksi pertanian para petani dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” ujar Arsalim.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan, sepanjang tahun 2020 Pemkab Konsel diberikan bantuan untuk meningkatkan produksi pangan melalui Program Kawasan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi (Propaktani).

Hal itu dilakukan lewat pengembangan kawasan pertanian komoditas padi sawah di tiga kecamatan, yakni Basela, Lalembu, Tinanggea. Pengembangan kawasan ini berada di lahan seluas 5.876 hektare yang bekerja sama dengan BUMD Konsel.

Bantuan lainnya berupa budidaya padi lahan kering seluas 2.500 hektare, bantuan benih jagung 6.230 hektare, dan perluasan areal tanaman baru 3.608 hektare.

"Sesuai arahan Komandan, Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang tadi disampaikan bahwa walaupun di masa pandemi, sektor pertanian harus terus berjalan," ucap Suwandi.

Karena itu, katana, Kementan mulai mengenalkan konsep integrated farming menuju zero waste, baik integrasi vertikal di mana keterpaduan dari hulu onfarn, hingga hilir maupun integrasi horizontal yang terpadu antarkomoditas padi, sayur, ternak ayam, sapi dan lainya.

"Konsep ini bisa dikelola dalam klaster kawasan berbasis korporasi," pungkas Suwandi.(*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler