Panen Padi di Pasaman Barat Naik Terus

Kamis, 02 Desember 2021 – 17:35 WIB
Sekolah lapang dari program IPDMIP di Pasaman Barat membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PASAMAN BARAT - Dalam dua tahun ini, panen padi para petani di Nagari Talu, Talamao, Pasaraman Barat, Sumatera Barat, melonjak drastis.

Bila sebelumnya hanya 4,5 ton per hektare, kini meningkat hingga 5,5 ton per hektare. Peningkatan produktivitas mereka tak lepas dari program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

BACA JUGA: Kabupaten Dompu Siap Lahirkan SDM Pertanian Unggul dan Bermutu

IPDMIP menjadi oase bagi para petani di sana setelah bertahun-tahun daya produksi mereka stagnan.

Ketua Kelompok Tani Mulya Munggu Cenggeh Afrizal menceritakan betapa IPDMIP mampu mengubah arah pertanian di wilayahnya.

BACA JUGA: Peristiwa Memilukan Ini Terjadi di Surabaya

Dijelaskan Afirzal, dulu para petani terkendala dengan masalah irigasi yang notabene menjadi urat nadi giat tani. Tetapi semenjak adanya IPDMIP, dengan program perbaikan yang masif di daerah irigasi, masalah tersebut bisa teratasi.

"Sekarang dalam satu tahun kami mampu panen dua kali. Dulu, kami hanya bisa satu tahun sekali," ungkapnya.

"Ini pastinya sangat menolong kami. Pendapatan petani naik, dua kali setahun," lanjut Afrizal.

Dia menjelaskan bahwa berbagai program IPDMIP meningkatkan kualitas SDM para petani di Nagari Talu.

Kelompok Taninya, kata dia, mendapat banyak ilmu pertanian dari para penyuluh yang notabene garda terdepan dalam menyampaikan program-program IPDMIP.

"Sebelum ada (IPDMIP), kami tertinggal dari yang lain," ungkap Afrizal.

Arizal mencontohkan lewat sekolah lapang, bagian dari item IPDMIP, anggota petaninya diberikan penyuluhan tentang bagaimana pengendalian hama tikus yang menjadi hambatan utama petani di daerahnya.

"Kami diberikan bantuan racun tikus, di samping ilmu pengendalian hama," kata dia sembari menambahkan kalau pihaknya juga dilatih penggunaan alat sensor pengukur kelembapan tanah sekaligus mengukur kondisi areal sawah.

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat Saridin menambahkan kalau sensor tersebut nantinya mengirimkan notifikasi kepada handphone. Aplikasi ini sangat berguna dalam memudahkan petani.

"Mereka bisa mengontrol pemupukan, pengontrolan air, menyusun kebutuhan air. Ini adalah bentuk komitmen kami dan Kementan dalam memajukan pertanian di era digital," ungkapnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian harus diarahkan kepada bisnis. Artinya tidak sekadar mencukupi pangan sendiri.

"Pertanian harus mengahasilkan uang. Ini yang menjadi salah satu core dari IPDMIP, menguatkan kapasitas dan SDM petani maupun penyuluh melalui berbagai program," ujar Dedi.

Dedi lantas menyinggung pentingnya membangun sistem agribisnis yang kokoh. Yakni melalui pemanfaatan teknolgi berbasis 4.0. Menurutnya, hal tersebut bisa memberikan keuntungan yang masif bagi para petani.

"Penerapan teknolgi dalam aspek usaha tani jelas meningkatkan kualitas, menekan biaya produksi, dan menjamin produktivitas pertanian. Kita optimistis pembangunan pertanin terus melangkah ke depan," ungkap alumnus IPB University itu.

Adapun kunci dari peningkatan kesejahteraan petani adalah memperkuat hilirisasi pertanian dan mengembangkan pertanian modern.

Dijelaskan Dedi, ada beberapa ciri pertanian modern. Di antaranya penggunaan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi (High Yiedling Variety), pemanfaatan sarana prasarana pertanian modern (Alsintan), pemanfaatan IOT melalui smart agriculture dan SDM pertanian yang unggul yang mampu menggenjot produktivitas.

"Maka dari itu, pengelola dan penyuluh pendamping di lokasi IPDMIP harus mempunyai semangat untuk meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi bagi penyuluh maupun petani. Manfaatkan segala media informasi untuk dapat mempublikasikan keberhasilan kegiatan IPDMIP," jelas dia. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pasaman Barat   panen   IPDMIP   pertanian   Alsintan   padi  

Terpopuler