Panen Perdana, Petani Trenggalek Sukses Manfaatkan Lahan Kering Perhutani

Sabtu, 23 Februari 2019 – 07:16 WIB
Acara panen jagung di Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, berjalan dengan sukses. Foto: Kementan

jpnn.com, TRENGGALEK - Acara panen jagung di Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, berjalan dengan sukses.

Panen di lahan kering di lahan Perhutani petak 66 E Dusun Banaran, Desa Dermosari Kecamatan Tugu, itu dilakukan oleh Kelompok Tani Makmur.

BACA JUGA: Pesan Penting Dirjen PSP Sarwo Edhy untuk Petani Tanah Laut

Acara panen dihadiri Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sri Kuntarsih, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Joko Surono, Waka ADM Kediri Selatan Andy Iswindarto, dan Komandan Kodim 0806 Trenggalek Lekol Inf Dodik Novianto.

"Provitas hasil panen kami kali ini mencapai 6,3 ton per hektare dari luasan 300 hektare. Harga jagung belum lama ini masih berada di Rp 4.100 per kg dan saat ini sudah turun antara Rp 3.800 per kg," tutur Ketua Poktan Makmur Muhaji, Jumat (22/2).

BACA JUGA: Soal Impor Jagung, Mentan Amran: Data yang Disampaikan Jokowi Itu Benar

Kadistan Trenggalek Joko Surono mengatakan, manfaat panen di Kabupaten Trenggalek diharapkan terus mengalami peningkatan.

Karena itu, hal ini harus didukung dengan bermacam-macam kerja sama yang berkesinambungan antara petani jagung dan peternak.

BACA JUGA: Kementan Minta Maros Ikuti Gowa Terbitkan Perda Alih Fungsi Lahan

"Harapan kami, Kementan dapat memberikan bantuan sarana pascapanen untuk menjaga kualitas jagung agar harga di pasar menjadi lebih baik," ujar Joko.

Joko juga menyarankan para petani jagung terus aktif bekerja sama dengan para peternak.

Selain itu, dia pun mengharapkan peran serta penyuluh pertanian agar terus memperhatikan harga harian jagung sampai dengan saatnya panen raya.

"Sebentar lagi akan terjadi panen raya jagung di tiap daerah. Kita harus dapat mengantisipasi terjadinya jatuhnya harga jagung. Jadi, segeralah kita mulai mempertimbangkan untuk menjual jagung dengan bentuk hasil olahan agar kedepan ada nilai jual lebih," tutur Joko.

Sementara itu, Sri Kuntarsih yang mewakili Kementan langsung menanggapi dan akan meneruskan permintaan Kadistan Kabupaten Trenggalek.

Dia akan mengusulkan bantuan berupa corn sheller untuk proses hasil panen jagung yang berkualitas dan lebih optimal.

"Dengan alsintan corn sheller hasil panen jagung akan lebih berkualitas sehingga harga di pasaran tetap stabil," ujar Sri.

Sri juga berharap setelah acara ini ada kesepakatan oleh petani dengan para peternak di sekitar Kabupaten Trenggalek untuk menyerap hasil panen jagung sebagai pakan untuk ternak.

"Saya harap industri pakan ternak menyerap jagung petani Trenggalek. Namun, Bulog juga sudah siap membeli bila harga jagung di bawah harga pokok pemerintah," kata penanggungjawab program LTT Upsus Pajale wilayah Karasidenan Madiun itu. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Bawang Merah Brebes Gunakan Pestisida Sesuai Rekomendasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler