jpnn.com, BANDUNG - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memimpin kegiatan panen raya di kampung Sutam Ciparay, Kabupaten, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8) siang.
Dalam acara yang dibarengkan dengan reses anggota DPR RI dari Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal itu, hadir juga Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, perwakilan Kementerian Desa, dan juga Bulog.
BACA JUGA: Mentan Amran Sulaiman Bakal Saksikan Panen Raya di Ciparay
Amran menegaskan, panen raya ini diharapkan bisa mempertahankan pasokan beras untuk konsumsi dalam negeri.
"Kami melihat hasil panen bulan April sampai hari ini sangat bagus. Ini perlu dipertahankan," katanya saat memberikan sambutan.
BACA JUGA: Kasus PT IBU Harus Jadi Momentum Lawan Kartel Pangan
Pada hari perdana panen raya di Ciparay tersebut, ada 6.000 hektare lahan yang siap di panen. Namun, lokasinya tersebar di beberapa titik. Khusus untuk kampung Satam, yang didatangi oleh Amran, ada 300 hektare lahan yang siap dipanen.
Dalam panen raya ini, Kementan juga menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Total ada 5 unit power tresher, 18 unit pompa air, 52 unit traktor roda dua, dan 10 unit traktor roda empat. Selain itu, ada juga cultivator 9 unit dan combine harvester sebanyak 1 unit.
BACA JUGA: Muhaimin Iskandar Bersama Dua Menteri Panen Raya Padi di Ciparay
"Ini sesuai dengan permintaan Pak Cucun, kami kirimkan yang menjadi kebutuhan kelompok tani di Kabupaten Bandung," tandasnya.
Kini, dengan aturan pembelian harga beras yang mencapai Rp 7.000 per kilogram, dia berharap tak ada lagi keluhan di petani. Demikian juga dengan pembeli.
Cucun yang merupakan anggota Komisi IV juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah.
Baginya, langkah Kementan yang benar-benar berfokus kepada rakyat, siring sejalan dengan program kerja PKB.
"Kami berpihak kepada rakyat, kami senang dan terima kasih, kebutuhan petani untuk bisa terus memaksimalkan produksinya juga diperhatikan oleh pemerintah," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beras Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak, Harus Dikendalikan Pemerintah
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad