jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengembuskan kabar gembira tentang tingkat warga yang bekerja dan angka pengangguran. Berdasar temuan terbaru BPS, jumlah warga yang bekerja meningkat, sedangkan tingkat pengangguran menurun.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah mengatakan, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2017 mencapai 131,55 juta orang, atau naik 6,11 juta orang dibanding Agustus 2016. Jika dibanding periode Februari 2016, kenaikannya mencapai 3,88 juta orang.
BACA JUGA: Mentan Harap Gempita Segera Merangkul Satu Juta Pemuda untuk Bertani
Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2017 mencapai 124,54 juta orang, atau naik 6,13 juta dibanding semester lalu. Jika dibanding Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari tahun ini meningkat 3,89 juta orang.
Meningkatnya jumlah warga yang bekerja membuat angka pengangguran berkurang. “Jumlah pengangguran 7,01 juta orang, mengalami penurunan sekitar 20 ribu orang dibanding semester lalu,” ujar Sairi dalam jumpa pers di kantorya, Jumat (5/5).
BACA JUGA: Di Depan 35 Ribu Petani dan Nelayan, Amran Jamin Harga Beras Stabil
Lebih lanjut Sairi menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kawasan perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding perdesaan. Merujuk data BPS, TPT di perkotaan mencapai 6,50 persen. “Sedangkan di perdesaan hanya 4,00 persen,” sebut Sairi.
Dibandingkan setahun lalu, sambungnya, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perkotaan maupun perdesaan. TPT di perkotaan turun 0,03 persen, sedangkan di perdesaan 0,35 persen.
BACA JUGA: Menteri Pertanian Dianugerahi Lencana Adhi Bhakti Tani
Sairi menjelaskan, mayoritas pengangguran di perdesaan terserap oleh sektor pertanian. Apalagi ada masa panen raya pada kurun waktu Februari-Maret lalu.
Menurut Sairi, masa panen pertanian periode Februari-Maret 2017 memang lebih besar ketimbang periode yang sama tahun lalu. “Karena itu angka penganggurannya pun lebih rendah," ulasnya.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KTNA: Pemerintah Sudah Membantu di Sektor Pertanian
Redaktur & Reporter : Antoni