Menteri Pertanian Dianugerahi Lencana Adhi Bhakti Tani

Jumat, 05 Mei 2017 – 14:20 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman Dianugerahi Lencana Adhi Bhakti Tani. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sudah beberapa kali menerima penghargaa.

Terbaru, bersama Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dianugerahi Lencana Adhi Bhakti Tani oleh Ketua Nelayan Utama oleh KTNA Nasional.

BACA JUGA: KTNA: Pemerintah Sudah Membantu di Sektor Pertanian

Peghargaan ini diberikan kepada kedua tokoh ini karena saat ini Indonesia sudah mencapai kemajuan pesat di bidang pertanian, bahkan beras sudah swasembada.

Amran mengatakan, ketahanan negara ditentukan oleh ketahanan pangan. Saat ini, stok di Bulog sudah 2.2 juta ton. Sedangkan di Jakarta sudah ada 400 ribu ton.

BACA JUGA: Penas Ke-15 di Aceh, Petani dan Nelayan Diharapkan Mandiri

“Menjelang Ramadhan dan Lebaran alhamdulillah tidak ada gejolak harga. Jika ada pangan yang harganya naik, maka ada yang tidak benar, dan kami sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan instansi terkait untuk lakukan pengawasan secara intensif,” ujar Amran.

Terkait ketahanan pangan, dia kembali mengimbau para bupati untuk jadi petarung.

BACA JUGA: Tak Cukup Hanya Peran Kementan Menjaga Kesuburan Lahan Pertanian

Yaitu memanfaatkan lahan-laan di perbatasan untuk ditanam padi maupun jagung selain untuk kebutuhan juga memiliki potensi untuk ekspor,

"Jika kita mampu banjiri negara tetangga dengan produk kita, insyaallah kita akan dikenang selamanya, kata dia.

Di sisi lain, Gatot mengatakan, petani dan nelayan adalah manusia-manusia pahlawan bagi negara.

“Sebab, pertumbuhan ekonomi indonesia 5.02  persen tahun 2016 adalah dari sektor, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dan petani dan nelayan bekerja mewujudkan ketahanan pangan,” ujarnya.

Gatot mengataka, kompetisi global terjadi, perlombaan ekonomi besar besaran, bukan lagi persaingan antarnegara tetapi perlombaan antarmanusia.

Karena itu, yang terjadi adalah migrasi besar besaran manusia untuk mendapatkan daerah daerah yang lebih menjanjikan secara ekonomi.

Hal itu  berpotensi menyebabkan penjajahan secara ekonomi.

“Jika ini terjadi nelayan dan petani akan terancam,” ujarnya.

Solusinya, menurut Gatot, diperlukan pembinaan baik bagi nelayan maupun petani selain untuk ketahan pangan juga untuk kesejahteraan.

Di sisi lain, PT. Pindad yang dikenal sebagai salah satu produsen senjata militer di dunia yang berlokasi di.Bandung, Jawa Barat akhirnya meluncurkan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Yaitu traktor roda empat multi fungsi (backhoe loader) , mesin pengolah tanah dan untuk menanam benih ( Rotatanam) serta mesin panen multikomoditas.

"Masih ada tiga komponen alsintan yang kita impor, insyaallah tiga tahun ke depan dengan anggaran Rp 7 triliun, semua komponen buatan anak bangsa,” ujar Amran.

Sasarannya, alsintan ini nantinya digunakan untuk meningkatan produkai jagung nasional. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Diyakini Mampu Mengelola Hasil Pertanian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler