Panen Raya Perdana Padi di Karawang Hasilnya Melimpah, Mentan SYL: Luar Biasa

Senin, 09 Januari 2023 – 19:33 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Bupati Karawang Aep Saepulloh melaksanakan acara panen padi varietas Ciherang dan Inpari di Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Senin (9/1). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, KARAWANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya perdana padi awal 2023 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang merupakan sentra produksi beras nasional.

Panen ini merupakan gerak cepat Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan pemerintah daerah memastikan produksi beras nasional, karena panen raya padi berlangsung pada Januari sampai Maret 2023 di semua wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Krisis Dunia Melanda, Mentan SYL Bersyukur Sektor Pertanian Bisa Kendalikan Inflasi

"Kami hadir di sini (Karawang) bersama Wakil Bupati Karawang dan jajaran Kementan mengawali panen padi di 2023," kata Mentan SYL pada acara panen padi varietas Ciherang dan Inpari bersama Wabup Karawang Aep Saepulloh di Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Senin (9/1).

Di Kecamatan Jayakerta ini, luas panen padi 2 ribu hektare.

BACA JUGA: Mentan Berikan 33 Sertifikat Emas kepada Champion Petani Milenial, Penyuluh Pertanian, dan P4S

"Hasil panen luar biasa delapan ton per hektare. Biasanya hanya lima sampai enam ton," ucapnya.

Menurut Mental SYL, Karawang merupakan ukuran keberhasilan produksi padi di Indonesia.

BACA JUGA: Mentan SYL: Petani Kami Tidak Mundur, Mereka Pahlawan yang Harus Dihormati

"Kami juga hadir untuk memastikan kalau Karawang baik, maka Indonesia baik-baik saja dan kalau Karawang bersoal Indonesia pun bersoal," ujar Mentan SYL.

Mentan SYL mengatakan berdasarkan prognosa atau perkiraan BPS, luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare dan puncak panen berlangsung pada Maret-April.

Jika produktivitas 6 ton per hektare, lanjut Mentan SYL, berarti ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton sehingga ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan beras melimpah.

"Selama tiga tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat dan di tahun 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrem sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali," terangnya.

Dia berharap penanaman tiga kali setahun, yaitu padi-padi-palawija atau sebaliknya.

Selain itu, diharapkan juga sistem logistik pangan diperkuat.

Lebih lanjut Mentan SYL meminta Bulog dapat menyerap gabah di musim panen raya awal 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga.

Dia juga menegaskan upaya peningkatan produksi komoditas pertanian khususnya padi, pemerintah menyiapkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menurutnya, pembangunan pertanian tidak lagi semata-semata dengan menyalurkan bantuan input produksi yang dibutuhkan petani, tapi dengan KUR petani dapat meningkatkan produksi secara maju, mandiri dan modern.

"KUR ini adalah kebijakan Bapak Presiden Jokowi untuk akselerasi pembangunan pertanian dan membantu petani itu sendiri. Untuk itu, pihak perbankan harus mempercepat akses KUR kepada petani dan begitu juga pemerintah daerah harus berada di lapangan untuk menyemati pertanian dan petani. Kita optimis hasil panen padi awal 2023 untuk memenuhi kebutuhan nasional," tegasnya.

Sementara itu, Wabup Karawang Aep Saepulloh mengatakan petani mengucapkan banyak terima kasih karena bantuan pertanian yang pada tahun lalu untuk daerahnya sangat luar biasa.

Adapun luas panen padi Kabupaten Karawang pada Januari 18.103 hektare, produktivitasnya mencapai 8 ton per hektare dengan harga gabah petani menguntungkan petani Rp 6 ribu sampai 6.100/kg.

"Hari ini ada bantuan benih padi 500 hektare, mesin power trasher. Kami berharap Kabupaten Karawang terus menjadi penyokong kebutuhan beras nasional," ujar Wabup Aep Saepulloh. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler