Dugaan Kitab Suci Dibakar

Pangdam Cenderawasih: Saya Potong Lehernya Jika Dia Sengaja

Sabtu, 27 Mei 2017 – 02:33 WIB
Aksi warga di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Kamis (25/5). Foto: Gamel/Cenderawasih Pos

jpnn.com, JAYAPURA - Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit memberikan pernyataan tegas terkait kerusuhan yang terjadi di Padang Bulan, Waena, Kamis (25/5) kemarin. Aksi brutal tersebut dipicu oleh dugaan adanya kitab suci dibakar di belakang wisma Kepala Staf Korem (Kasrem) 172/PWY.

Pangdam memastikan akan bertanggung jawab dengan kejadian ini dan memproses semuanya secara tuntas. Namun dari hasil penyelidikan, disimpulkan bahwa tak ada unsur kesengajaan dari kejadian tersebut.

BACA JUGA: Pria Tanpa Identitas Tewas di Teras Lapangan Golf TNI AL

TNI juga meminta publik jangan mudah terprovokasi dan disusupi mengingat kejadian ini sudah ditangani. "Saya akan bertanggung jawab dan akan memproses secara transparan. Tapi ingat yang dibakar belum diketahui apakah benar kitab suci atau bukan," kata Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Sabtu (27/5).

Pangdam yang kemarin datang bersama mantan Pangdam XVII/Cenderawasih yang saat ini menjabat Wakasad, Mayjen TNI Hinsa Siburian menegaskan, bahwa Kasrem bertanggung jawab penuh atas semua rumahnya termasuk anggotanya yang bekerja. Dari kejadian tak mengenakkan ini, dia melihat tak ada unsur kesengajaan dalam kasus tersebut.

BACA JUGA: Dengar Isu Kitab Suci Dibakar, Massa Ngamuk, Kapolres Kena Lemparan Batu

"Ada anggota yang bekerja bersih-bersih dan mengumpulkan barang-barang yang tak dipakai namun tidak diperiksa secara detail, main dilempar saja ke bak sampah lalu dibakar," ucapnya.

Pangdam memastikan kembali tak ada unsur kesengajaan apalagi Kasrem beragama Katolik dan tidak mungkin membakar kitab suci. "Saya potong langsung lehernya jika dia sengaja. Pangdam langsung yang potong, jangan orang lain jika betul terjadi kesengajaan," tegasnya.

BACA JUGA: Teresia, Wanita di Dalam Parit dengan 12 Luka Tusukan

Dia mengatakan, baru dua orang yang dimintai keterangan dan Pangdam meminta masyarakat bijak memanfaatkan medsos. "Berikan kepercayaan kepada kami dan kami jamin diproses sebenar-benarnya. Berpikir, jangan dengan emosi," bebernya.

Wakasad Mayjen TNI Hinsa Siburian menambahkan bahwa ada situasi yang sangat manusiawi. Anggota yang berjaga di kediaman Kasrem membersihkan gudang kemudian membakar barang-barang yang tak digunakan. Namun Hinsa menyampaikan bahwa anggota tersebut tak tahu jika di dalam ada buku yang disebut-sebut sebagai kitab suci.

"Dia tidak tahu jika ada beberapa buku yang disebut-sebut kitab suci dan Kodam sudah menyerahkan ke POM sehingga tak bisa menghakimi," bebernya.

Kasrem 172/PWY, Letkol Inf Yohanes Krismadi menambahkan bahwa dirinya tak tahu persis kejadian keributan tersebut karena sedang berada di gereja.

Namun yang sedang berada di rumah adalah anak dan istrinya yang kini merasa trauma. Apalagi dikatakan ada niat membakar rumah yang ketika itu di dalamnya ada anak dan istrinya.

"Kami sudah minta mereka berhenti namun massa tetap melempar, bahkan ada yang berencana membakar. Saat ini anak istri saya trauma,” katanya. (ade/jo/oel/cr-206/nat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... GPN Simbol Penyemangat Menjaga Keutuhan Indonesia


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler