jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali memastikan bahwa pergantian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman tidak ada hubungannya dengan nuansa politik Pilpres. Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato di upacara serah terima jabatan antara Jenderal Budiman dengan penggantinya Letjen Gatot Nurmantyo di Lapangan Mabes TNI Angkatan Darat di Jakarta Pusat, Jumat, (25/7).
"Pergantian kepemimpinan TNI AD hari ini adalah bagian dari pembinaan personil TNI. Suatu hal biasa. Tidak terkait dengan kepentingan politik serta tidak untuk dipolitisiasi," tegas Moeldoko di hadapan jajarannya dan tamu undangan.
BACA JUGA: Bantu Pemudik, Ansor Dirikan 82 Posko di Pantura
Menurut Moeldoko esensi kepemimpinan di TNI sesungguhnya adalah tradisi untuk dapat melanjutkan kepemimpinan satu dengan yang lain. Terutama untuk mengatur kekuatan terpusat maupun kewilayahan.
"Untuk. itu saya percaya pada Letjen Gatot Nurmnatyo, dengan keluasan wawasan, mampu kelola manajemen sumber daya dengan inovatif, tepat terarah dan berkesinambungan dalam kesatuan komando. Atas nama komando, Letjen Gatot Nurmanty saya sambut dengan dengan bangga," imbuh Moeldoko.
BACA JUGA: Usai Diperiksa KPK, Istri Politikus PPP Irit Bicara
Moeldoko juga memberi apresiasi terhadap kinerja Budiman selama menjabat sebagai KSAD di pemerintah Presiden RI Susilo Bambang Susilo Yudhoyono.
"Kepada Jenderal Budiman. Atas nama komando atas nama TNI kami ucapkan terima kasih dan bangga kami. Semoga Yuhan YME senantiasa berikan petunjuk dalam memberikan pengabdian yang terbaik," sambungnya.
BACA JUGA: Pilih Berhaji dengan Al-Amin karena Dimiliki Wakil Ketua MPR
Sementara itu Budiman yang ditanya terkait ketidakhadirannya di pelantikan Letjen Gatot di Istana Negara hanya tertawa dan enggan menjawab alasan ketidakhadirannya. " Enggak ada apa-apalah," ujarnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MenPAN-RB: Pejabat Dilarang Terima Hadiah Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi