BACA JUGA: Taman Nasional Gunung Rinjani Terbakar
" Tema ini cocok, karena lokasi monumen berada di wilayah perbatasan NKRI paling selatan," kata Danrem 161 Wirasakti Kupang, Kol (inf) Dody Usoko Hargo Suseno kepada JPNN, di Kupang.Pendirian monumen bertujuan untuk menentukan batas NKRI, khusus untuk Rote Ndao sebagai pertahanan terdepan paling selatan Indonesia
Dody menambahkan, masyarakat Rote Ndao seharusnya sangat beruntung karena tinggal di wilayah tersebut
BACA JUGA: Muntaber Renggut 2 Nyawa di Bogor
Sehingga, dikenal diseluruh IndonesiaBACA JUGA: Bandara Sentani Sempat Lumpuh
Selain karena wilayah tersebut terkenal dengan ombak pantai yang dapat menarik wisatawan, rusa yang menjadi ikon di desa tersebut dan masih terpelihara, mampu menarik pengunjung yang datang di daerah paling selatan Indonesia ini"Saya sarankan kepada pemerintah agar monumen yang dibangun itu dapat dipakai sebagai tempat wisata," ujar Suseno.Wakil Bupati Rote Ndao, Marthen Luther Saek mengatakan, pemerintah menerima dan menyambut secara positif rencana TNI dalam pembuatan monumen tersebut, namun keputusan sepenuhnya harus melalui Bupati Rote Ndao sebagai orang nomor satu di Kabupaten Rote Ndao
Meski demikian, wakil bupati berjanji akan memberitahukan hal tersebut kepada Bupati Rote NdaoSehingga, dengan demikian ketika ada keputusan Bupati Rote Ndao, maka rencana pembangunan monumen akan ditindaklanjuti dengan baik.
Usai acara tatap muka yang berlangsung kurang lebih selama satu jam, Danrem dan rombongan langsung menuju Danramil Lobalain kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Bu'a di Kecamatan Rote Barat Daya (RBD) tepatnya di pulau Ndana untuk meninjau lokasi secara langsung(mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mathius Salempang Kapolda Kaltim
Redaktur : Tim Redaksi