Panglima TNI Bantah Minta Maaf ke Singapura Terkait Usman-Harun

Kamis, 17 April 2014 – 15:17 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Moeldoko mengklarifikasi pernyataan "mohon maaf" yang dilontarkannya kepada Singapura terkait penamaan KRI Usman-Harun. Ia membantah tegas anggapan bahwa pernyataan itu merupakan permintaan maaf maupun ungkapan perasaan bersalah.

"Itu maksudnya bukan minta maaf. Kalau urusan melintir itu biasa wartawan, nggak ada itu mohon maaf," kata Moeldoko saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/4).

BACA JUGA: Terdakwa Videotron Hanya Dapat Bagian Rp 19 Juta

Justru, lanjutnya, pernyataan itu adalah penegasan kepada pihak Singapura bahwa Indonesia tidak akan mengikuti permintaan mereka.

Ditegaskannya, penamaan KRI Usman Harun adalah keputusan yang sudah final dan tidak akan bisa diganggu gugat. "Maksudnya mohon maaf penamaan Usman-Harun adalah keputusan kami yang final," tegas Moeldoko.

BACA JUGA: Pelajar Bikin Ulah Usai UN

Dalam wawancara dengan Channel News Asia, Moeldoko tidak menyangka respon warga Singapura akan begitu keras ketika TNI memutuskan menamai salah satu Kapal RI dengan nama Usman-Harun.

Ia menyampaikan, militer Indonesia sama sekali tidak memiliki niat buruk ataupun berupaya membuat warga Singapura teringat kembali peristiwa pemboman tahun 1965.

BACA JUGA: Polda Harap Ada Korban Sodomi JIS Lain yang Melapor

"Sekali lagi saya minta maaf, karena apa yang kami pikirkan sama sekali tidak bertujuan untuk membangkitkan kembali emosi warga Singapura," ujar Moeldoko dalam wawancara Selasa (15/4) kemarin. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Videotron Minta Anak Syarief Hasan jadi Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler