jpnn.com, JAKARTA - Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens masih disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku optimistis Philip bisa dibebaskan dengan selamat dari tangan pimpinan Egianus Kogoya.
BACA JUGA: Berulah Lagi, KKB Tembaki Kantor Kodim dan Bakar Rumah Guru
"Insyaallah optimis. Ya, optimis," ujar Yudo di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Yudo optimistis Philip selamat apabila pembebasan dilakukan dengan cara persuasif.
BACA JUGA: TNI dan Polri Terus Berupaya Membebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB
Menurut dia, jika penyelamatan dilakukan dengan cara militer, maka KKB tidak segan untuk menembak pilot tersebut.
"Apabila saya bebaskan dengan cara militer, saya sudah monitor dari pembicaraan, 'nanti kalau ketemu TNI bunuh saja, tembak saja, nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini'," katanya.
BACA JUGA: Pengakuan Amanda dalam Kasus Penganiayaan David, Oh Mario Dandy
Dia menjelaskan pembebasan dengan cara operasi militer juga mengancam keselamatan masyarakat.
Karena itu, Yudo tidak menginginkan hal tersebut terjadi.
"Kalau saya menggunakan operasi militer juga bisa, menyerang secara militer. Saya punya alat, punya prajurit yang profesional untuk itu, tetapi nanti siapa korbannya? Masyarakat pasti," ujarnya.
Karena itu, Yudo akan mengedepankan cara-cara persuasif dalam menyelamatkan pilot Susi Air, yaitu dengan menjalin komunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah setempat.
Dia mengungkapkan bahwa tokoh masyarakat dan Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge meminta TNI bersabar dan tidak melancarkan operasi militer.
"Ini berdasarkan tokoh masyarakat maupun dari (Pj.) Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar. Karena nanti dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar untuk masyarakat kita," katanya.
Selain itu, Yudo menyebut tidak ada target waktu untuk menyelamatkan pilot Susi Air. Hal itu menurut dia, karena penyanderaan tersebut berbeda dengan kasus lain sehingga upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.
"Enggak ada target harus berapa hari. Kami targetnya adalah mereka (pilot Susi Air) bisa dilepaskan dengan selamat dan tidak ada masyarakat yang terdampak menjadi korban," ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa (7/2), Philip disandera KKB setelah mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat milik maskapai Susi Air tersebut. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi dan TNI Gelar Patroli Skala Besar, Ada Apa?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti