jpnn.com - jpnn.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku memperoleh informasi akan ada aksi unjuk rasa pada minggu tenang, jelang pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2017, 15 Februari mendatang.
Menurut Gatot, aksi unjukrasa pada minggu tenang sah-sah saja. Asalkan tidak menyangkut pilkada.
BACA JUGA: 115 TPS di DKI Jakarta Rawan Disusupi
"Demo enggak masalah, asalkan tidak menyangkut tentang pilkada. Makanya di situlah perlu Bawaslu benar-benar mengawasi agar semuanya tenang. Itu aja," ujar Gator di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (31/1).
Menurut Gatot, jika benar nantinya aksi unjuk rasa pada minggu tenang berbau politis terkait pilkada, maka Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu turun tangan.
BACA JUGA: Bawaslu Ingatkan Paslon Tidak Boleh Bagi-bagi Uang
"Jadi Bawaslu harus melarang. TNI dan Polri siap di belakang Bawaslu. Perkembangan situasi kan begitu cepat, maka saya perintahkan kepada dandim, danrem, dan pangdam, apabila ada perkembangan situasi dan polisi meminta bantuan, bantu dulu baru lapor. Bukan lapor dulu baru bantu. Agar cepat dapat diatasi," tutur Gatot.
Sebelumnya diperoleh informasi Front Pembela Islam (FPI) berencana menggelar aksi doa bersama pada 11 Februari mendatang. Aksi akan diisi kegiatan longmarch di kawasan MH Thamrin.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Hasto Ajak Kader PDIP Papua Barat Kompak demi DoaMu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Bakal Dicopot Jika Pilkada Sampai Rusuh
Redaktur & Reporter : Ken Girsang