jpnn.com, MAKASSAR - TNI menerjunkan seribu personel untuk membantu polisi mengamankan rangkaian perayaan Paskah di Makassar, Sulawesi Selatan, mulai Kamis (29/3) sampai Minggu (4/4).
“Untuk pasukan pengamanan dari TNI ada 1.001 (tentara), dari Polri ada 1.900 (polisi),” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, usai meninjau pengamanan di Katedral Hati Yesus Maha Kudus di Makassar, Sulsel, Jumat.
BACA JUGA: Cegah Warga Mudik, Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan, Baca Selengkapnya di Sini
Dia menerangkan total ada 2.901 pasukan gabungan TNI/Polri dikerahkan di tempat-tempat ibadah, termasuk gereja, dan berbagai pusat keramaian di Makassar.
“Kami bikin Poskotis, Posko Komando Taktis Gabungan TNI/Polri. Hampir di setiap provinsi, bisa ada empat sampai enam (posko),” kata Panglima TNI.
BACA JUGA: Dijanjikan Jadi Pegawai BPJS, Lia Agusfinawati Tertipu Puluhan Juta Rupiah
Dalam kesempatan itu, dia memastikan bantuan pasukan untuk pengamanan wilayah di seluruh Indonesia akan masih berlangsung setelah ada dua aksi teror di Makassar dan Jakarta dalam dua pekan terakhir.
“Khusus pengamanan ibadah, rangkaiannya sampai hari Minggu (Paskah)."
BACA JUGA: Perintah Terbaru Panglima Setelah Aksi Teror di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri
"Namun, setelah hari Minggu, kami tetap melaksanakan cegah dini dan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kerawanan,” kata Hadi Tjahjanto.
Cegah dan deteksi dini itu dilakukan melalui bantuan pengamanan dan informasi intelijen.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Intelijen dan Keamanab Polri, Komjen Pol Paulus Waterpauw menerangkan mereka telah berupaya memetakan dan mengidentifikasi kelompok teroris serta yang berpotensi mengarah pada ancaman radikalisme di berbagai daerah Indonesia.
“Sinergitas antara Densus 88, BNPT, dan kami semua jajaran intelijen itu padu terus. Kami lakukan upaya-upaya mengawasi mereka,” kata Paulus Waterpauw. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korlantas Polri Turunkan Personel Bersenjata Lengkap, Ada Apa
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha