jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melihat fenomena sosial yang memprihatinkan selama pandemi corona.
Hal itu diungkapkan Hadi saat berbicara di Wisuda Daring Periode II tahun 2020 Universitas Sebelas Maret (UNS), Sabtu (2/5).
BACA JUGA: Soal Kelompok Anarko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Beri Pernyataan Begini
"Ada satu fenomena sosial yang saya pandang memprihatinkan," kata Hadi.
Pasalnya, kata Hadi, masih ada pihak yang tidak memberikan apresiasi layak kepada dokter dan perawat yang menjadi ujung tombak dalam peperangan melawan COVID-19.
BACA JUGA: Kepala Pusku Baru Langsung Disumpah oleh Panglima TNI
Dokter dan perawat, kata Hadi, berjuang sekuat tenaga untuk menyembuhkan para pasien COVID-19.
Para dokter dan perawat harus bekerja dalam kondisi yang sangat tidak nyaman selama berjam-jam menggunakan APD.
Dokter dan perawat juga mengorbankan keselamatan diri untuk membantu dan melayani orang lain.
BACA JUGA: Panglima TNI: Hampir Setiap Malam Mereka Juga Tidak Tidur
Melihat itu, kata Hadi, seharusnya masyarakat luas memberikan apresiasi.
"Namun, ternyata ada sebagian masyarakat yang bertindak sebaliknya," kata Hadi.
Dia menjelaskan, sikap masyarakat ini berbanding terbalik seperti yang dialami para pahlawan pada era merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Para pejuang, kata Hadi, mendapat bantuan dan dukungan dari rakyat melawan musuh.
"Para tenaga medis yang saat ini merupakan pejuang melawan COVID-19 justru sebaliknya," tutur Hadi.
"Apakah kita sudah kehilangan semangat kekeluargaan, gotong royong dan jiwa ketimuran yang selama ini kita banggakan? Fenomena ini dapat menjadi bahan penelitan sosial," tutur dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan