Panglima TNI Sampai Mengerahkan Babinsa di Seluruh Indonesia Demi Tugas ini

Selasa, 27 Juli 2021 – 20:46 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan kepada Babinsa TNI AD, Babinpotmar TNI AL, dan Babinpotdirga TNI AU di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/7/2021).(ANTARA/HO-Puspen TNI)

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya mengerahkan para Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk melakukan 'tracer' pelacakan (digital), demi menekan penyebaran COVID-19.

Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan hal itu saat menyerahkan laptop secara simbolis kepada Babinsa TNI AD, Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU.

Laptop diberikan pada prajurit yang akan melaksanakan tugas sebagai tenaga Tracer Digital COVID-19, di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/7).

Panglima TNI menyampaikan bahwa laptop itu merupakan peralatan yang harus digunakan dan harus dikuasai.

BACA JUGA: SYL Pantau Ketahanan Pangan dan Salurkan KUR Senilai Rp 1 Miliar

Karena itu adalah senjatanya para Babinsa, Babinpotdirga dan Babinpotmar dalam menjalankan tugas sebagai tracer digital.

Menurut dia, penguasaan teknologi penting dipegang oleh para Babinsa untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Oleh karena itu, para Babinsa, Babinpotdirga dan Babinpotmar diberikan pelatihan sebagai tenaga tracer digital," katanya dalam siaran persnya.

BACA JUGA: PPKM Diperpanjang, Ketua Golkar DKI Gugah Para Kader Berbagi ke Sesama

Selama ini para Babinsa TNI AD, AL, dan AU melaksanakan tracer lapangan, namun hasilnya tidak masif.

Karena itu, TNI saat ini akan menggunakan dua strategi, yaitu tracer lapangan dan tracer digital.

Mantan Irjen Kementerian Pertahanan ini menjelaskan, para Babinsa yang menjadi tenaga tracer akan melakukan wawancara kepada warga yang diduga menjalin kontak erat dengan pasien COVID-19.

BACA JUGA: Tak Puas dengan Putusan MK, 126 Ruko Dibakar, 1.349 Orang Terpaksa Mengungsi

"Tracer digital nantinya akan melaksanakan wawancara melalui WhatsApp (WA) atau telepon dengan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan."

"Apabila ada kendala maka tenaga tracer lapangan akan bergerak menuju sasaran, yaitu masyarakat yang dikonfirmasi masuk pada tracing kontak erat," paparnya.

Data hasil wawancara kemudian akan dicatat dalam sebuah formulir yang telah disiapkan.

Selanjutnya, para Babinsa yang menjadi tenaga tracer akan berkoordinasi dengan puskesmas untuk melaksanakan tindakan berikutnya, yaitu melaksanakan entry test dengan antigen untuk mengetahui apakah masyarakat tersebut menunjukkan gejala reaktif atau tidak.

Panglima TNI menyebut pekerjaan para Babinsa sebagai tenaga tracer digital sangat penting dalam memutus birokrasi yang begitu panjang.

"Para Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga merupakan garda terdepan yang harus mampu melaksanakan upaya memitigasi atau memotong rantai penularan sampai angka paling rendah," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini.

Panglima TNI berharap pekan depan para tenaga tracer digital dan tracer lapangan dari TNI sudah dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menekan kasus COVID-19.

"Saya sampaikan bahwa menjadi tenaga tracer digital dan tracer lapangan adalah tugas mulia yang diberikan oleh pemerintah bagi para Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga. Harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya di luar tugas rutin seperti pembagian sembako dan melaksanakan penegakan protokol kesehatan," pungkas Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler