jpnn.com, JAKARTA - Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III bekerja sama dengan Rumah Sakit Sint Carolus, Rumah Sakit Atmajaya, RS Siloam Agora, STIK St. Carolus, serta Dinas Kesehatan guna memberikan pelayanan di bidang kesehatan kepada kontingen/peserta Pesparani.
"Kami banyak dibantu oleh RS Atmajaya yang mengirimkan dokter-dokternya dan tenaga kesehatan dari IGD Sint Carolus Jakarta, dan Dinas Kesehatan,” ujar Koordinator Seksi Kesehatan Panitia Pesparani III dokter Imelda Any Budhiarti kepada JPNN.com di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (30/10) petang.
BACA JUGA: Perwakilan dari NTT Raih Juara Cerdas Cermat Remaja di Pesparani III
Untuk diketahui, DKI Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pesparani III yang berlangsung sejak 27 Oktober hingga 2 November 2023.
BACA JUGA: Perwakilan 38 Provinsi Hadiri Pesparani Katolik Nasional III di Jakarta
Koordinator Seksi Kesehatan Panitia Pesparani III dokter Imelda Any Budhiarti bersama anggota Seksi Kesehatan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (30/10). Foto: Friederich Batari/JPNN.com
Seluruh kegiatan lomba Pesparani seperti lomba cerdas cermat dan paduan suara dipusatkan di JIExpo Kemayoran, sedangkan Dialog Kebangsaan berlangsung di Hotel Novotel, Mangga Dua Square, Jakarta.
BACA JUGA: Profesor Agustinus Dorong Masyarakat Indonesia Berkarakter Sesuai Pancasila
Dokter Imelda menjelaskan apabila membutuhkan pemeriksaan pasien, maka Dinas Kesehatan dan RS Sint Carolus memberikan bantuan.
Menurut Dokter Imelda, pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan pasien dan juga pemberian obat-obatan.
“Untuk kontingan yang ada di hotel, apabila ada yang membutuhkan, kami juga memeriksa pasien,” ujar Imelda yang juga merupakan dokter dari RS Sint Carolus ini.
Dokter Imelda menambahkan tim kesehatan terbagi dalam dua shift terutama saat pelaksaan kegiatan lomba yang berlangsung dari pagi sampai malam. Setiap shift jumlah orang berkisar antara 35-40 tenaga kesehatan.
“Untuk acara pembukaan dan penutupan (Pesparani), kami hanya siapkan satu shiff saja,” ujar dokter Imelda.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari