jpnn.com - JAKARTA - Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meloloskan 64 orang yang dianggap memenuhi persyaratan administratif. Jumlah ini didapat dari 104 orang yang mendaftar.
Anggota Pansel Calon Pimpinan KPK, Farouk Muhammad mengatakan, ada kriteria yang ditetapkan sehingga 40 pendaftar terpaksa dicoret. "Ada empat kriteria seleksi awal. Relevansi pendidikan, relevansi pekerjaan, masa kerjanya, dan persyaratan administrasi," kata Farouk saat dihubungi, Jumat (5/9).
BACA JUGA: KontraS Sodorkan Kriteria Calon Menteri Jokowi-JK
Menurut Farouk, faktor yang memengaruhi lolos atau tidaknya seorang peserta adalah persyaratan pendidikan. "Kan harus ada sarjana hukum, ekonomi, pokoknya yang relevan dengan pekerjaan KPK. Jadi pendidikan itu enggak relevan dengan jabatannya," ujarnya.
Profesi pendaftar juga memengaruhi seseorang lolos atau tidak. "Kan dikatakan hukum, perbankan, keuangan, ekonomi, dan pegawai di suatu kementerian, tapi enggak ada relevansinya dengan pekerjaan pimpinan KPK. Dosen, tidak semua dosen. Kalau dosen ekonomi, dosen hukum, itu oke," ucap Farouk.
BACA JUGA: Nasib Dua Polisi Indonesia Menunggu Kejaksaan Malaysia
Mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu menambahkan, masa kerja juga berpengaruh. Sebab, calon pimpinan KPK harus memiliki masa kerja selama 15 tahun. "Jadi ada yang kurang dari 15 tahun," ujarnya.
Sedangkan persyaratan administratif yang bisa mengganjal calon antara lain kartu tanda penduduk (KTP) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). "Banyak yang enggak lengkap. Kita kan nilai ini orangnya serius apa enggak," tuturnya.
BACA JUGA: Presiden Sentil Tim Transisi Jokowi
Setelah lolos persyaratan administrasi, para peserta akan membuat makalah sesuai dengan format yang ditetapkan pansel. Selanjutnya pada tanggal 11 September akan dilakukan uji kompetensi.
Menurut Farouk, pansel akan mengetahui kemampuan peserta dari makalah yang ditulis. "Kita bisa mengenal lebih lanjut, terutama aspek formalnya, maksud dan tujuan. Jadi konsepsinya tentang mau dibawa ke mana KPK ini," tandasnya.
Farouk mengharapkan para peserta itu bisa dihimpun dalam suatu sistem. "Sehingga mereka bisa kita perhitungkan nanti. Kalau sekarang kan sistemnya kita memilih dua orang, tapi pasti kan kita menemukan lebih dari dua orang yang terbaik. Itu nanti akan menjadi catatan khusus kita untuk ke depan," tuturnya.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipo Alam Ingatkan Kembali Tim Transisi Soal Surat Izin
Redaktur : Tim Redaksi