jpnn.com, JAKARTA - Naskah soal seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun anggaran 2022 yang sudah diserahkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dipastikan aman. Tidak hanya aman, tetapi soal-soalnya juga berkualitas.
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Alex Denni mewakili Panselnas mengungkapkan naskah soal PPPK 2022 dijamin keamanannya.
BACA JUGA: Guru Lulus PG Masuk Pendataan Honorer, Penjelasan Panselnas Bikin Tenang
Dia memastikan tidak akan ada kebocoran, karena diawasi oleh sejumlah instansi.
Naskah soal, kata Alex, diserahkan dalam bentuk dokumen digital terenkripsi untuk mencegah kebocoran data.
BACA JUGA: Kapan Pendaftaran PPPK 2022 Dibuka? Begini Jawaban Panselnas, Honorer Perlu Tahu
Hal ini juga demi menjamin transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas dalam setiap tahapannya.
"Tim Panselnas yang terdiri dari KemenPAN-RB, BSSN, BPKP, BRIN, dan BKN ikut terlibat dalam pengawasan dan pengamanan kegiatan penyusunan dan transfer naskah soal seleksi PPPK 2022," terang Alex, Kamis (1/9).
BACA JUGA: Info Terbaru Panselnas soal Seleksi PPPK 2022, Mungkin Guru Honorer Lulus PG Senang
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan naskah soal seleksi kompetensi PPPK dan PPPK jabatan fungsional dosen yang disusun merupakan hasil evaluasi secara detail dari pelaksanaan seleksi tahun sebelumnya.
Evaluasi yang dimaksud mulai dari tingkat kesulitan soal hingga distribusi aneka ragam dimensi sehingga dirumuskan penyesuaian-penyesuaian.
"Kami memastikan soal-soal yang disusun benar benar dikonstruksi secara lebih baik untuk penjaminan mutu,” jelas Suharti.
Dia menegaskan, Kemendikbudristek ingin memastikan kualitas pembelajaran di pendidikan formal maupun nonformal bisa dilakukan secara berkualitas dan penuh tanggung jawab moral.
Salah satu caranya dengan memastikan dosen yang direkrut adalah SDM yang memiliki kompetensi mumpuni dan profesional.
Dia berharap apa yang sudah disiapkan ini bisa membantu berkontribusi lebih baik lagi dalam penyiapan SDM di Indonesia.
"Kami semua berharap ASN di Indonesia tidak hanya menjadi pegawai negara, tetapi juga mampu menjadi agen pembaharu dan corong dari pemerintah,” pungkas Suharti. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad