Pansus Diminta Jangan Jadi Pengadilan
JAKARTA - Koordinator Nasional Aliansi Rakyat Untuk SBY (Arus), Akhmad Suhaimi meminta agar Pansus Angket Century tidak menjadi pengadilan di luar institusi resmi lembaga Peradilan"Silakan Pansus bekerja secara objektif dan transparan
BACA JUGA: IAW: Hasil Audit BPK Banci
Tapi jangan jadi pengadilan atau alat kekuasaan kelompok dan partai tertentu dengan memanfaatkan skandal Century," kata Akhmad Suhaimi, saat membacakan orasi dalam acara demo yang mereka gelar di gerbang utama DPR Senayan Jakarta, Selasa (22/12).Dijelaskan Akhmad Suhaimi, rakyat hanya menginginkan agar Pansus Angket Century segera menuntaskan pengusutan aliran dana Rp6,7 triliun itu, tapi jangan sampai diperalat sebagai media tawar-menawar kekuasaan
Selain itu, dihadapan pendukung demo, Akhmad Suhaimi juga meminta agar berbagai fitnah dan potensi konflik yang mulai mengemuka segera dihentikan
BACA JUGA: Disinyalir Ada Konspirasi
"Stop fitnah, dan hentikan potensi konflik elite serta jangan sampai mengorbankan rakyatJika diantara elit politik itu merasa sebagai pemimpin, mestinya mereka juga menyadari bahwa saling tuding dan fitnah adalah politik kotor dan tidak terpuji
BACA JUGA: Boediono Tidak Sepenuhnya Percaya Audit BPK
Apalagi menjadi provokator dengan berjubah ppenyeru moral, ujar Akhmad Suhaimi.Aliansi Rakyat untuk SBY, lanjutnya, melihat Pansus Century telah melahirkan konflik baru antar-elitHal tersebut terlihat dari konflik salah satu ketua umum partai dengan salah satu menteri di KIB jilid II"Konflik ini tidak bisa dibiarkan lebih lanjut karena akan menghambat program pemerintah dan harapan rakyat terbengkalai."
Demikian juga halnya dengan rekomendasi Pansus yang meminta Boediono dan Sri Mulyani nonaktif dari jabatannyaMenurut Akhmad Suhaimi, himbauan itu sangat kental dengan nafsu politis untuk merebut kekuasaan"Pansus telah bekerja melampaui kapasitas dan melanggar ketentuan undang-undangKarena itu Pansus harus kembali ke jalurnya yang benar," imbuhnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boediono: Krisis 2008 Mirip Situasi 98
Redaktur : Antoni