jpnn.com, JAKARTA - Unit Desa Presisi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor (UDP LPPM IPB) menggelar vaksinasi massal di Graha Wisya Wisuda (GWW), Selasa (31/8).
Sebanyak lima ribu dosis vaksin itu diperuntukan kepada mahasiswa, alumni, tenaga kependidikan, dan juga keluarga dosen, serta masyarakat sekitar kampus IPB Dramaga.
BACA JUGA: Guru Besar IPB Apresiasi Terpilihnya Indonesia Jadi Anggota Dewan FAO
Wakil Kepala LPPM IPB Sofyan Sjaf mengatakan bahwa vaksinasi ini bertujuan mendukung perluasan kembali program vaksin yang sebelumnya sudah dilakukan pada 3-4 Agustus 2021.
"Vaksinasi ini terselenggara atas kerja sama Polri dan juga Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB," kata Sofyan Sjaf dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9).
BACA JUGA: Akademisi IPB Beberkan Fakta Food Estate Kalimantan Tengah Berhasil Berproduksi
Dia pun mengaku salut dengan upaya Mabes Polri yang makin menggalakkan diri sebagai garda depan penanggulangan pandemi.
Sebagaimana Konsep Presisi yang diterapkan Mabes Polri pada vaksinasi nasional, IPB University juga mengembangkan aplikasi pendataan presisi, yang bisa diterapkan dalam vaksinasi Covid-19.
BACA JUGA: Rektor IPB Dukung Penuh Program Perluasan Kesempatan Kerja dari Kemnaker
"Sehingga by name dan by address dapat terpantau real time siapa saja warga yang belum dan sudah divaksinasi," ujar Ketua Vaksinasi IPB University itu.
Menurutnya, IPB University saat ini sedang menyiapkan aplikasi presisi terkait vaksinasi tersebut, sehingga dapat dipetakan wilayah mana saja yang warganya sudah divaksin.
"Dengan demikian, bisa diberikan solusi secara tepat, akurat, jitu, dan cepat melalui satu langkah kebijakan presisi nasional dalam mengatasi pagebluk tersebut," tuturnya.
Wakil Presiden Mahasiswa KM IPB Pandjy Taryana Poetra menambahkan, kegiatan itu membantu persebaran penggunaan vaksin dengan cepat, hingga terciptanya herd imunity bagi masyarakat. "Kami berharap keadaan cepat membaik," katanya. (jlo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh