jpnn.com, CENGKARENG - Jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bersama dengan para stakeholder penerbangan nasional mengadakan rapat terkait antisipasi ancaman keamanan dan koordinasi Airport Security Committee, di kantor pusat AirNav Indonesia, Cengkareng.
Rapat koordinasi bertujuan untuk mempertajam fungsi masing-masing instansi yang berada dalam Komite Keamanan Bandara dalam mengantisipasi bahaya-bahaya yang mengancam. Baik itu ancaman dari dalam maupun ancaman dari luar.
BACA JUGA: Bakal Ada Metal Detector di Semua Halte Transjakarta
Dalam rapat tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyampaikan arahan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait situasi keamanan transportasi nasional.
Hal ini didasari adanya peristiwa bom Kampung Melayu, Jakarta pada Rabu (24/5) lalu.
BACA JUGA: Kesedihan Sang Istri yang Suaminya Jadi Korban Bom Kampung Melayu
"Sehubungan dengan kondisi keamanan negara kita saat ini, Menteri Perhubungan menetapkan kondisi rawan (kuning) untuk transportasi nasional. Untuk itu kita harus meningkatkan sistem dan operasional keamanan," ujar Agus dalam siaran persnya.
Agus meminta AP II mengidentifikasi posisi fasilitas-fasilitas keamanan penerbangan dan personil keamanan yang berada di Bandara Soekarno-Hatta dan kesiapan pengamanannya.
BACA JUGA: Lagu Karya Hendropriyono Mengalun di Kampung Melayu
"Saya harapkan akan ada rapat-rapat yang lebih intens terkait airport security, patroli di perimeter, pengamanan objek vital dengan aparat terkait seperti Polri, BAIS, BIN, Kodim dll. Tingkatkan random check di terminal bandara. Apabila ada hal yang mencurigakan harus cepat diantisipasi. Pantau terus CCTV dan saling koordinasi dengan patroli lapangan," tandas Agus.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakapolda Imbau Warga Ikut Lawan Terorisme
Redaktur & Reporter : Yessy