jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan Partai Hanura agar tak berlama-lama larut dalam konflik internal. Sebab, saat ini partai politik harus bersiap menghadapi pemilu legislatif dan presiden yang digelar bersamaan pada 2019 mendatang.
"Konflik tidak hanya membuat Hanura berpotensi gagal menjadi peserta. Kalaupun kemudian ada salah satu kubu yang lolos, konflik tetap berpotensi menggembosi elektabilitas Hanura. Ini tentu tentu sangat tidak diinginkan," ujar Pangi kepada JPNN, Minggu (20/1).
BACA JUGA: Konflik Internal Melanda Hanura, Ini Respons Menteri Yasonna
Direktur Eksekutif Voxpol Center itu menambahkan, elektabilitas sangat penting. Sebab, sekalipun Hanura bisa menjadi peserta pemilu namun ketika perolehan suaranya di Pemilu Legislatif 2019 tidak mencapai minimal 4 persen dari suara sah nasional maka partai yang didirikan Wiranto itu tak akan bisa menempatkan kadernya di DPR.
“Parliamentary threshold saat ini sangat berat. Belum lagi Hanura harus fokus memenangi pilkada serentak yang digelar di 171 daerah pada 27 Juni mendatang. Tentu sangat berat kalau internal tidak solid," katanya.
BACA JUGA: Yakinlah, Hanura tak akan Evaluasi Dukungan ke Jokowi
Pengajar di Universitas Islam Negeri UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta itu pun menyarankan kepada para elite Hanura yang berkonflik agar segera berdamai dan menurunkan ego masing-masing. Dengan demikian Hanura tak terjebak pada persoalan yang diciptakan sendiri.
"Saya menyarankan para elite Hanura belajar dari konflik yang mendera PPP dan Golkar beberapa waktu lalu. Itu benar-benar sangat menyita energi seluruh elemen partai yang ada," pungkas Pangi.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Ramses Yakin Elite Hanura Sadar Konflik Bikin Partai Hancur
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pihak yang Berseteru di Hanura Sama-Sama Dukung Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi