jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, peluang Partai Hanura tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2019 sangat kecil, meski saat ini dibelit konflik internal.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) rencananya bakal melakukan verifikasi faktual terhadap 12 partai politik peserta Pemilu 2014, pada Selasa (23/1) mendatang, termasuk Partai Hanura.
BACA JUGA: Ingat Ya, Partai Gagal Ikut Pemilu 2019 Bisa Usung Capres
Ramses mendasari pandangannya berdasarkan sejumlah fakta. Antara lain, meski berkonflik Hanura tetap merupakan sebuah partai yang memiliki kelengkapan pengurus hingga ke tingkat bawah.
Penyelenggara tentu tidak akan mencoret ketika syarat-syarat terpenuhi, meski nantinya tak tertutup kemungkinan dua pihak yang berkonflik bakal saling klaim.
BACA JUGA: Konflik Hanura tak Untungkan Jokowi
"Saya kira juga masih cukup waktu bagi para elite Hanura menyelesaikan dinamika mereka, agar tak berpengaruh pada proses verifikasi dan kemungkinan gagal ikut pemilu sangat kecil," ujar Ramses kepada JPNN, sabtu (20/1).
Pengajar di Universitas Mercu Buana ini meyakini, para pihak yang berkonflik menyadari, akibat dinamika yang berkembang bisa mengakibatkan partai menjadi hancur.
BACA JUGA: Sebaiknya Wiranto Lepas Jabatan Menteri Demi Hanura
Namun di sisi lain, juga bisa menjadi jalan menuju partai yang semakin matang dalam berorganisasi, jika mampu menangani konflik dengan baik.
Ramses juga meyakini masyarakat juga berharap dinamika yang ada diselesaikan secara baik. Dengan demikian Hanura dapat meneruskan perjuangan rakyat. Sebagaimana semboyan yang tertera dalam arti nama yang ada, yaitu Hati Nurani Rakyat.
"Penyelesaian konflik bisa dilakukan elite-elite Hanura. Tapi bisa juga dilakukan oleh presiden, bila tidak ada titik temu, sehingga harus menggunakan mediator yang lebih bersifat netral," pungkas Ramses. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Hanura: Bahasa Wiranto Masih Bersayap
Redaktur : Tim Redaksi