Para Gubernur Kroni Mubarak Diganti

Setelah Demonstran-Tentara Bentrok di Lapangan Tahrir

Senin, 11 April 2011 – 15:18 WIB
KAIRO - Pemerintah sementara Dewan Militer Mesir terus berupaya mewujudkan agenda reformasiSalah satu di antaranya adalah rencana mengganti sejumlah gubernur yang pernah ditunjuk mantan Presiden Hosni Mubarak.

Langkah itu disebut sebagai salah satu kesepakatan yang diambil bersama demonstran yang menuntut agar Mubarak dan para kroninya diproses secara hukum atas tuduhan korupsi

BACA JUGA: Uni Afrika Desak Libya Akhiri Perang Saudara

Kebijakan tersebut diambil setelah demonstran yang bertahan di Lapangan Tahrir, Kairo, kembali terlibat bentrok dengan aparat pada Sabtu lalu (9/4)
Sedikitnya, seorang tewas.

Militer menyatakan akan menggunakan menggunakan kekerasan untuk mengusir demonstran dari Lapangan Tahrir dan memastikan kehidupan warga kembali normal

BACA JUGA: Umar Patek Sudah Sehat

"Lapangan Tahrir akan dikosongkan dari para demonstran dengan mengerahkan tentara," ujar Mayor Jenderal Adel Emarah dari Dewan Militer.

Sayangnya, ultimatum itu tidak menyurutkan nyali para demonstran
Lebih dari 1.000 massa mengabaikan perintah Dewan Militer Mesir agar meninggalkan Lapangan Tahrir kemarin

BACA JUGA: Perbatasan RI-Malaysia Memanas Lagi

Mereka justru memperluas seruan dan tuntutan mereka agar secepatnya diwujudkan pemerintahan sipil.

Massa terus meneriakkan "revolusi, revolusi"Mereka juga membakar patung boneka Jenderal Mohamed Hussein Tantawi, menteri pertahanan sekaligus pemimpin Dewan Militer yang kini berkuasa di Mesir.

"Yang kami inginkan hanya dewan (pemerintahan) sipil," kata massa lewat slogan yang mereka bentangkan"Rakyat menuntut pimpinan dan dewan militer diganti," lanjut demonstran.

BBC melansir puluhan orang terluka dalam bentrokan yang terjadi Lapangan Tahrir pada Sabtu pagi (9/4) saat tentara membubarkan massa karena tidak mengindahkan aturan jam malamDemonstran dalam jumlah lebih besar kembali ke Lapangan Tahrir pada Sabtu malamMereka kembali menginap meski jam malam masih berlaku.

Krisis politik memanas antara militer yang mengambil alih kekuasaan pasca-lengsernya Mubarak dan demonstran yang ingin reformasi dipercepatPerpecahan juga terjadi di internal demonstranSebagian mendesak Tantawi mundur.

Tetapi, sebagian yang lain khawatir bahwa memusuhi militer secara terus-menerus justu akan mengakibatkan masalah lain di Mesir menjelang pemilu dan masa transisi kepada pemerintahan  sipil akhir tahun ini.

Kebijakan mengganti sejumlah gubernur yang ditunjuk Mubarak adalah salah satu tuntutan demonstranSebagian demonstran yakin sejumlah tokoh militer yang saat ini mengawal transisi politik justru melindungi kepentingan Mubarak dan para kroninya(AFP/Rtr/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Jadi Komando ASEAN Hadapi Bencana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler