jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar tatap muka dan silaturahmi dengan para purnabakti, Rabu (2/10). Acara yang dihadiri oleh mantan menteri-menteri terdahulu ini digelar di Auditorium Gedung F, Kementan, Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian Periode 2009-2014, Suswono menilai banyak peningkatan signifikan yang dicapai Kementerian Pertanian saat ini. Kata dia, capaian itu antara lain meningkatnya nilai ekspor dan gencarnya pemanfaatan alsintan.
BACA JUGA: Belanja Kementan 254 Persen Lebih Efektif bagi Pertumbuhan Ekonomi
"Saya kira pertanian kita memang sudah seharusnya memanfaatkan teknologi modern dan menyesuaikan dengan tenaga kerja saat ini. Tentu ke depan, sektor pertanian kita juga harus menciptakan teknologi tepat guna untuk para petani agar lebih efisien dalam bekerja," katanya.
Suswono mengaku terkesan dengan perlengkapan modern yang dipakai petani saat ini. Termasuk alat penanam drone dan traktor remote control. Menurutnya, perlengkapan seperti itu akan menambah daya gedor produksi dalam memenuhi kebutuhan pangan. "Tetapi ingat, pemanfaatan alat mesin pertanian ini harus disesuaikan dengan lahan yang juga sedang dibangun. Yang jelas, pertanian kita harus mengarah pada industri masa depan," katanya.
BACA JUGA: Kementan Percepat Investasi, Naik Tajam 150,7 Persen
Sementara Menteri Pertanian Indonesia periode 1993-1998, Syarifudin Baharsyah mengapresiasi pertemuan purnabakti ini. Menurutnya, pertemuan dan silaturahmi ini sangat bagus untuk menjalin kerja sama dan saling menukar ide dalam membangun Indonesia menuju lumbung pangan dunia.
"Terus terang saya galau jika memberikan sambutan di hadapan Menteri dan mantan Menteri Menteri. Tapi istri saya memberi dua arahan. Pertama pakai kursi roda, kedua bicara yang singkat. Nah pada kesempatan ini, saya ingin bicara singkat saja, yaitu jalinan silaturahmi ini sangat bagus didalam membangun pertanian Indonesia menuju lumbung pangan dunia," katanya.
BACA JUGA: Kementan Mempercepat Proses Bisnis Ekspor Produk Olahan Kakao
Pada kesempatan yang sama Menteri Pertanian Periode 2000-2004, Bungaran Saragih mengapresiasi seluruh rangkaian tatap muka dan silaturahmi ini. Kata dia, komunikasi yang dibangun sangat bagus untuk perkembangan dan pembangunan pertanian ke depan.
Meski demikian, Bungaran berharap ada tahapan perbaikan dan evaluasi yang rutin untuk proses pembangunan dan kesejahteraan. Perbaikan itu antara lain meningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan-peningkatan pada sektor strategis lainya.
"Tentu saja masih banyak yang perlu diperbaiki untuk memberi makan masyarakat kita. Oleh karenanya kita perlu mengambil langkah sesuatu yang bermuara pada kesejahteraan," katanya.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan terimakasih atas kesedian para Menteri terdahulu yang hadir pada acara tatap muka dan silaturahmi tersebut. Amran menganggap, pertemuan ini adalah pertemuan baik anatara guru dan murid.
"Saya mengatakan, ada dua pidato yang bikin saya nervous. Pertama pidato di depan guru dan kedua pidato di depan mertua. Kenapa begitu, karena saya menganggap pidato sekarang adalah pidato saya di hadapan para guru," tutur Amran.
Amran menilai pertemuan silaturahmi ini sangat penting untuk membimbing para junior yang masih aktif bekerja agar lebih mengerti dan memahami pertanian secara utuh.
"Saya ingatkan sekali lagi, kita harus menghargai senior, guru dan orang tua. Seraplah ilmu dari mereka dan terapkan pada pekerjaan yang kita jalani. Terus terang, saya melihat mantan menteri yang hadir sekarang ini adalah orang hebat, pekerja keras dan patuh pada aturan. Karena itu, saya berdoa calon menteri berikutnya ada di ruangan ini. Mari kita bangun Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tukasnya.(jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi