Para Musisi Muda Aceh Pilih Nyaleg Lewat PDIP, Nih Alasannya

Sabtu, 21 Juli 2018 – 20:58 WIB
Bendera PDIP. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, BANDA ACEH - PDI Perjuangan meluaskan upayanya dalam mengusung para bakal calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengakomodasi berbagai kalangan yang hendak menyuarakan aspirasi rakyat melalui parlemen.

Sebagai contoh di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), PDIP mengusung musisi lokal sebagai bacaleg untuk DPRD Kota Banda Aceh. Ada lima musisi di Aceh yang masuk dalam bacaleg PDIP untuk DPRD di kota berjuluk Serambi Mekah itu, yakni Muhammad Juanda, Teuku Mahfud, Teuku Maksum Hafis, Hendra Irawan dan Gading Hamonangan Hasibuan.

BACA JUGA: Demokrat Menempatkan Caleg Petahana pada Nomor Urut Pertama

Juanda merupakan gitaris grup band Push in Here. Pria yang berprofesi sebagai guru les gitar itu maju sebagai bacaleg PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Banda Aceh I.

Sedangkan Mahfud Merupakan instruktur musik. Dia bersama Gading Hamonangan maju sebagai bacaleg PDIP dari dapil Banda Aceh II.

BACA JUGA: Waspada Caleg Kutu Loncat, Jangan Sampai Terpilih

Adapun Teuku Maksum Hafis merupakan gitaris sekaligus vokalis band Ain’t No Fun. Pemuda berlatar belakang arsitek itu maju dari dapil Banda Aceh III.


Para musisi di NAD yang menjadi bacaleg PDIP untuk DPRD Kota Banda Aceh. Foto: istimewa for JPNN

BACA JUGA: Banyak Parpol tak Ajukan Caleg di Daerah

Sedangkan Hendra maju dari dapil Banda Aceh IV. Dia sebelumnya dikenal sebagai basis grup band Green Jello dan Es Buah.

Gading Hamonangan yang juga ketua PDIP Kota Banda Aceh mengatakan, langkah partainya mengusung para musisi sebagai caleg sebagai ikhtiar untuk memperjuangkan industri kreatif dan pendidikan bagi generasi muda. Menurutnya, kepentingan generasi milenial tak bisa dikesampingkan.

“Kami berharap kehadiran mereka dalam kontestasi ini dapat menarik dukungan anak-anak muda, dan apabila terpilih nanti, mereka dapat menyerap dan memperjuangkan aspirasi kaum milenial yang sarat dengan ide dan gagasan,“ ujarnya, Sabtu (21/7).

Ayah kandung penyanyi cilik Celia Cinta itu menambahkan, musisi-musisi yang menjadi bacaleg itu merupakan kader militan PDIP yang aktif di kepengurusan tingkat dewan pimpinan cabang (DPC), pengurus anak cabang (PAC) ataupun sayap partai. “Mereka sudah dipersiapkan sejak lama untuk terjun di Pileg 2019,” tutur Gading yang juga dikenal sebagai produser dan pengarang lagu itu.

Sedangkan Teuku Mahfud mengatakan, seni dan tradisi mengakar kuat di Banda Aceh. Menurut Mahfud, keputusannya menjadi bacaleg PDIP merupakan ikhtiar untuk melestarikan budaya daerah dalam koridor syariat Islam.

“Pelestarian budaya daerah di dalam koridor syariat Islam adalah salah satu program prioritas PDI Perjuangan Banda Aceh,” sebutnya.

Sekretaris DPC PDIP Kota Banda Aceh itu mengatakan, dia dan teman-temannya sesama musisi akan berupaya serius menjadi penyambung lidah pelaku dan penikmat seni jika kelak terpilih sebagai legislator.

“Kalau semua bisa terpilih, DPRK Banda Aceh akan memiliki home band-nya sendiri,“ ujarnya dengan nada canda.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngabalin Pilih Duduk di BUMN ketimbang Jadi Caleg


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler